Headline

Antigen Acak di Perbatasan Yogyakarta-Jateng, Tiga Daerah Catatkan Nol Kasus Baru

Sunaryanta: "Soal wisata tetap dibuka, tapi kapasitas (pengunjung) akan benar-benar dijaga"

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Dok Polres Sleman
Gapura perbatasan Jateng dan Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  merencanakan untuk melakukan tes antigen di sejumlah simpul pintu masuk di perbatasan Jateng-DIY.

Tes antigen itu nantinya bersifat acak dan akan diberlakukan ketika sudah mendekati libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Tes antigen secara acak tersebut akan diberlakukan kepada para pelaku perjalanan yang hendak masuk ke wilayah DIY.

Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan, tes antigen yang ditujukan kepada pengguna jalan itu tidak terjadwal. Hal itu dilakukan supaya tidak terdeteksi sehingga pelaku perjalanan mencari celah masuk wilayah DIY.

“Sudah kami siapkan. Intinya kami menyesuaikan pemerintah pusat. Dan di simpul-simpul masuk itu akan ada tes antigen, tapi tidak terjadwal. Itu akan dimulai saat mendekati libur Natal dan tahun baru,” jelas Ni Made, Rabu (1/12/2021).

Mengenai aturan terbaru dari Kementerian Perhubungan yang akan membatasi kapasitas angkutan umum maksimal 50 persen untuk angkutan darat saat natal dan tahun baru, Ni Made mengaku akan menyesuaikan dengan keputusan tersebut.

Namun di satu sisi, pihaknya berharap masyarakat mengurungkan niat bepergian di waktu tersebut, sebab dikhawatirkan akan terjadi peningkatan kasus Covid-19. “Kalau imbauan dari pemerintah kan jelas, jika seperti itu ya sudah lebih baik menahan diri (bepergian),” tandasnya.

Mahasiswa Jogja Boleh Kuliah Tatap Muka Asal Penuhi Syarat Ini

Kunjungan diperketat

Sementara itu, rencana PPKM Level 3 selama masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 segera dibahas oleh Pemkab Gunungkidul untuk mengatur kunjungan tempat wisata.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyatakan sudah menerima salinan resmi Inmendagri tersebut. "(Inmendagri) sudah turun, Nataru akan kami persiapkan sesuai instruksi tersebut," katanya, kemarin.

Sunaryanta menganggap, masih memiliki waktu untuk menyiapkan secara detail bagaimana penerapan PPKM Level 3 Nataru. Pembahasan akan dilakukan bersama seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Terkait kekhawatiran soal operasional wisata, ia menyatakan tempat wisata tidak akan ditutup. Namun akan ada pembatasan lebih ketat terhadap aktivitas kunjungan selama masa Nataru nanti.

"Soal wisata tetap dibuka, tapi kapasitas (pengunjung) akan benar-benar dijaga," ujar Sunaryanta.

Selain pembatasan pengunjung, pengendalian juga dilakukan dari sisi mobilitas masyarakat. Meski baru akan dibahas secara rinci, ia menyatakan pihaknya siap untuk menerapkan seluruh aturan PPKM Level 3 Nataru.

Sunaryanta turut menegaskan pada masyarakat bahwa mudik dilarang selama masa libur Nataru ini. Larangan ini juga berlaku bagi seluruh Aparatur Sipil Negara. "Mudik kan jelas tidak boleh, mereka (ASN) harus mematuhi itu," jelasnya.

Rencana rapat koordinasi membahas Nataru sebelumnya juga sudah diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono. Rakor khusus membahas sektor wisata di awal Desember ini.

Ia mengatakan, rakor akan dilakukan bertahap. Mulai lintas sektor, pegawai internal, hingga turut melibatkan asosiasi pengusaha dan pelaku wisata.

"Kami ingin memastikan semua yang terlibat paham tugas dan fungsinya masing-masing selama Nataru nanti," jelas Harry.

Pariwisata Bantul

Di Bantul, wisatawan terus berdatangan sejak PPKM level 2. Namun demikian, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul menyatakan bahwa saat ini tidak ada lonjakan kunjungan wisatawan yang datang lebih awal sebelum PPKM Level 3 diterapkan saat Nataru besok.

"Belum ada gejala lonjakan karena adanya rencana pemberlakuan PPKM level 3," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, Rabu (1/12/2021).

Justru ia melihat bahwa kunjungan wisatawan ke Bantul saat ini turun sedikit dibandingkan saat pertama Bantul menerapkan PPKM level 2. "Dulu saat pertama diberlakukan PPKM level 2, sempat 15 ribu wisatawan yang berkunjung dalam satu hari. Sekarang di angka 13 ribu pada hari minggu kemarin. Untuk hari sabtu di angka 7-8 ribu, masih normal," imbuhnya.

Terkait penerapan PPKM Level 3 selama libur Nataru atau mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022, Kwintarto mengaku masih menunggu regulasinya.

"Tetapi yang harus dipesankan kepada wisatawan, sekalipun nanti wisata dimungkinkan atau bisa beroperasional, harapan saya para wisatawan tetap bisa bekerja sama menjaga protokol kesehatan," tegasnya.

Lebih lanjut ia juga mengungkapkan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus selama Nataru, pihaknya sudah berkoordinasi dengan lintas instansi seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan termasuk TNI-Polri. Koordinasi ini untuk melakukan pengaturan di sejumlah objek wisata agar kegiatan wisata sesuai dengan protokol kesehatan.

"Kami juga meningkatkan pelayanan dalam artian agar sesuai prokes, misalnya semua wisatawan yang masuk harus melalui skrining. Kemudian kebijakan ganjil genap tetap dilaksanakan seperti yang saat ini sudah diberlakukan tiap libur akhir pekan," tandasnya.

Nol kematian

Terkait dengan angka kasus Covid-19, terdapat 12 kasus baru, sehingga, total kasus terkonfirmasi menjadi 156.762 orang. Kemudian penambahan pasien sembuh sebanyak 22 orang. Apabila ditotal, maka pasien sembuh dari Covid-19 ada 150.986 orang.

“Hari ini, tidak ada kasus meninggal atau 0 kasus ya. Jadi, total kasus meninggal mencapai 5.263 orang,” ucap Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, Rabu (1/12).

Dia menjelaskan, distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota terbanyak berasal dari Sleman, 9 orang dan Gunungkidul 3 orang. Daerah lain tidak mencatatkan penambahan kasus Covid-19 baru.

Distribusi kasus sembuh menurut domisili wilayah kabupaten dan kota terbanyak berasal dari Kabupaten Bantul 13 kasus dan Kulon Progo 9 kasus. Rincian riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 masih banyak dari tracing kontak kasus positif, ada 9 orang dan periksa mandiri 3 orang. (tro/alx/ard/nto)

Baca Tribun Jogja edisi Kamis 02 Desember 2021 halaman 01.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved