Dinkes Kulon Progo Pastikan ODHA Mudah Akses ARV di Fasyankes

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo memastikan ratusan penderita HIV/AIDS di wilayahnya tidak ada kendala saat mengakses obat ARV

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Sejumlah ODHA mengikuti workshop dalam rangka peringatan hari AIDS Sedunia yang diselenggarakan oleh Dinkes Kulon Progo di Aula Adikarto, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Rabu (1/12/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo memastikan ratusan penderita HIV/AIDS di wilayahnya tidak ada kendala saat mengakses obat ARV (Anti Retro Viral) di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan jumlah penderita HIV/AIDS di wilayahnya ada 245 orang terhitung sejak 2012. Dari jumlah itu, 173 penderita masih bertahan hidup. 

Pasalnya untuk survive, ratusan ODHA tersebut harus mengonsumsi obat ARV. Di Kulon Progo, ada sekitar 170 ODHA yang mengakses ARV di RSUD Wates. Sementara sisanya berobat di RSUP Dr. Sardjito. 

Baca juga: Damkarmat Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Jangan Asal Evakuasi Sarang Tawon Vespa

"Jadi obatnya berupa paket sudah disediakan gratis oleh pemerintah. Nanti juga ada petugas yang telaten mengingatkan mereka (penderita HIV/AIDS) bila tidak datang berobat. Sehingga sudah terjalin komunikasi bagus antara petugas dan ODHA di Kulon Progo," kata Sri Budi saat ditemui usai peringatan Hari AIDS sedunia di Aula Adikarto, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Rabu (1/12/2021). 

Ia mengklaim, ratusan ODHA di Kulon Progo juga telah mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 baik dosis pertama dan kedua. 

Pelaksanaannya hanya dilakukan di RSUD Wates dengan menggunakan vaksin jenis sinovac. 

Baca juga: Penataan PKL Malioboro Terus Berlanjut, Pemkot Yogyakarta Jamin Tempat Relokasi Ramai Pengunjung

Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Kulon Progo, Fajar Gegana menambahkan upaya yang masih perlu dilakukan saat ini yaitu menghilangkan stigma negatif di masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS. Sebab seringkali dianggap sebagai aib. Selain itu menekan munculnya kasus baru dan kematian akibat virus tersebut. 

"Secara kondisi, kasus HIV/AIDS di Kulon Progo juga relatif stabil. Artinya tidak ada lonjakan kasus yang cukup tajam. Terpenting dukungan yang diberikan kepada ODHA dalam melawan penyakitnya supaya bisa bertahan hidup," pungkasnya. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved