DPC Demokrat Bantul Protes karena Muncul Nama Asing yang Diusulkan untuk Ketua DPD
Menjelang pemilihan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DIY, muncul protes dari DPC Demokrat Bantul karena adanya bakal calon
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menjelang pemilihan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DIY, muncul protes dari DPC Demokrat Bantul karena adanya bakal calon yang diusung berasa dari luar partai.
Protes ini mencuat lantaran DPC Demokrat Bantul berpegang pada aturan partai di mana bakal calon ketua DPD atau DPC yakni merupakan kader atau sudah memiliki kartu anggota partai.
Kepala Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPC Demokrat Bantul, Isdi Suryanto mengungkapkan selama ini pengurus DPC tengah disibukan dalam mempersiapkan Musyawarah Daerah (Musda) tingkat kabupaten dan kota yang harus selesai Desember mendatang.
Baca juga: Mendagri Instruksikan Ganjil Genap di Objek Wisata Saat Nataru, Pemkot Yogyakarta: Sulit Diterapkan
Namun tiba-tiba pengurus DPD dan DPC lain sudah mengusung nama bakal calon ke DPP dan nama yang diusung bukan dari internal kader.
"Saya tidak terima. Ini matinya demokrasi, tak transparan seolah jalan sendiri tanpa koordinasi," ungkap Isdi saat ditemui Senin (29/11/2021).
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris DPC Demokrat Bantul, Hozi yang menyatakan bahwa kader internal tidak diberi kesempatan karena tiba-tiba muncul nama dari luar partai.
Padahal ia menilai bahwa seharusnya pengurus DPD DIY terbuka dalam pencalonan ketua DPD dan tidak secara tiba-tiba langsung mengusulkan nama ke DPP.
Hozi menyatakan bahwa selama ini pihaknya bersikap pasif karena ketua DPD DIY yang sebelumnya akan kembali mencalonkan sebagai ketua, sehingga kader di tingkat bawah menerima saja. Namun belakangan justru muncul nama lain dan nama tersebut sama sekali tidak dikenal oleh kader Demokrat dan tidak memiliki KTA.
Ia pun berharap agar DPP dapat mengevaluasi kejadian ini. Pihaknya sudah mengumpulkan semua pengurus DPC Bantul dan pengurus anak cabang (PAC) se-Bantul untuk menyuarakan dan menyampaikan sikap kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan DPD terkait sikap DPD yang tidak demokratis.
"Tidak demokratis karena nama-nama bakal calon DPD yang diusulkan tanpa memberitahukan kepada kader, selain itu juga berasal dari luar partai yang jelas tidak mengetahui permasalahan dalam tubuh Demokrat," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPD Demokrat DIY, Freeda Mustikasari menilai apa yang terjadi saat ini merupakan dinamika menjelang Musda, dimana masing-masing pemilik suara sah sudah punya calon untuk diusulkan ke DPP.
Ia sendiri menyatakan dukungannya kepada bakal calon yang berasal dari internal kader. Menurutnya, kader tersebut lebih mengetahui permasalahan yang dialami partai dan mampu memberikan solusi perbaikannya.
Namun dalam kesempatan itu ia juga mengakui bahwa ada dua nama bakal calon ketua DPD yang diusulkan bukan dari internal kader.
Nama itu diusulkan oleh pemilik suara minimal mengantongi 20 persen suara dari total tujuh suara sah atau minimal mendapatkan dukungan dari dua pemilik suara sah.
Terdapat tujuh pemegang suara sah di DIY, yakni masing-masing kabupaten dan kota satu suara dan dua suara dari pengurus DPD dan DPP.
Baca juga: Mendagri Instruksikan Ganjil Genap di Objek Wisata Saat Nataru, Pemkot Yogyakarta: Sulit Diterapkan