UPDATE Gunung Merapi 29 November 2021: Keluarkan 19 Kali Guguran Lava Pijar 1,8 Km ke Barat Daya

Gunung Merapi mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya, Senin (29/11/2021).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Visual Gunung Merapi dilihat dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten beberapa waktu yang lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya, Senin (29/11/2021).

Guguran tersebut teramati oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam pengamatan selama enam jam, mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini 29 November 2021

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 61-86 %, dan tekanan udara 569-759 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah,” katanya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 46 kali dengan amplitudo 3-14 mm berdurasi 36-168 detik.

Hembusan terjadi 5 kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 10-16 detik.

Gempa hybrid/fase banyak terjadi tiga kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.4-0.5 detik berdurasi  6-7 detik.

Tektonik jauh terjadi 1 kali dengan amplitudo 10 mm, S-P tidak terbaca dan durasi 132 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga,” ungkap Hanik.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Baca juga: Api Berkobar di Omah PSS : Kronologi Upaya Pembakaran, Tanggapan Manajemen dan Keterangan Polisi

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved