Pengakuan Kelompok Copet Kelas Atas yang Beraksi di Sirkuit Mandalika

pencopet kelas atas yang beroperasi sejumlah kejuaraan balap internasional berhasil ditangkap di Nusa Tenggara Barat (NTB)

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Kolase BAY ISMOYO / AFP | Dok Polda NTB
Komplotan pencopet kelas atas yang beroperasi sejumlah kejuaraan balap internasional berhasil ditangkap di Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah dibekuk tim Jatanras Reskrimum Polda NTB. 

"Mereka berhasil ditangkap di Pelabuhan Lembar saat hendak kabur ke (Pulau) Bali," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Hari Brata.

Lalu bagaimana mereka melakukan operasinya?

Saya diberikan kesempatan eksklusif untuk mewawancarai mereka, terutama sang pimpinan pencopet.

Saya tanyakan kepadanya, apa yang biasa dicuri.

"Ada 2, dompet dan handphone. Tapi untuk di Indonesia hanya handphone, karena orang Indonesia biasanya tak banyak bawa uang," kata anggota komplotan yang paling senior alias lama beroperasi.

"Berapa paling banyak dapat dari hasil copet?" tanya saya.

"Rp 200 juta, Pak, saat di Makau, (China)," jawab dia.

Lalu saya tanyakan kepadanya, bagaimana agar aman dari pencopet?

Ia memberi dua tips.

"Pertama, tas taruh di bagian depan. Kedua, tidak boleh ada sedikit pun resleting yang terbuka, walaupun sedikit saja," ungkap dia.

Jika salah satu tidak dilakukan maka besar kemungkinan akan jadi target pencopet.

Menurut dia, pencopet akan kesulitan jika tas berada di depan.

Ponsel juga sulit diambil jika dipegang oleh sang empunya.

Sebaliknya, jika tas berada di belakang, apalagi dengan resleting terbuka, mudah sekali jadi sasaran copet.

Kita tunggu MotoGP Mandalika Maret 2022 mendatang. Lima kali lebih besar, lebih sulit, dan lebih dahsyat dari WSBK. ( Kompas | Aiman Witjaksono )

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved