Gunung Api Purba Godean

Ini Materi Penyusun Batuan yang Mengulit Bawang di Gunung Purba Godean

Batuan di gugusan Gunung Api Purba Godean-Seyegan, menurut ahli paleovolcano Dr Sutikno Bronto, masuk kategori batu pandesit porfiri diorite mikro

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM | SETYA KRISNA SUMARGA
Formasi batuan yang sudah mengalami pelapukan 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Keberadaan Gunung Api Purba yang berada di wilayah Seyegan dan Godean telah menarik minat para geolog dan vulkanolog. Wajar saja, Gunung Api Purba ini berusia lebih tua dibandingkan dengan Lava Bantal yang ada di Berbah, Sleman.

Gunung Api Purba di Godean dan Seyegan ini berasal dari masa tersier sekitar 60 juta tahun yang lalu.

Tak hanya itu saja, berbagai batuan yang merupakan hasil dari pelapukan juga bisa ditemukan di tempat ini. Satu di antaranya adalah batuan dengan bentuk yang unik, yakni batuan yang mengulit bawang.

Apa saja materi penyusun batuan ini?

Sebagai informasi, artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul 'Melihat Langsung Fenomena Batuan yang Mengulit Bawang di Gunung Purba Godean'. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya membacanya terlebih dahulu, sebelum melanjutkan ke artikel ini.

Penampakan batuan mengulit bawang di perbukitan Gunung Api Purba Godean
Penampakan batuan mengulit bawang di perbukitan Gunung Api Purba Godean (TRIBUNJOGJA.COM | SETYA KRISNA SUMARGO)

Baca : Melihat Langsung Fenomena Batuan yang Mengulit Bawang di Gunung Purba Godean

Berikut ulasan mengenai materi penyusun sejumlah batuan yang ada di Gunung Api Purba Godean dan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Batuan di gugusan Gunung Api Purba Godean-Seyegan, menurut ahli paleovolcano Dr Sutikno Bronto, masuk kategori batu pandesit porfiri diorite mikro.

Produk vulkanik masa tersier itu saat ini sudah mengalami pelapukan sangat lanjut sebagian menjadi tanah lempung.

Pelapukan lanjut batuan beku itu menjadi tanah lempung dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk pembuatan genting dan bata merah.

Inti pelapukan kulit bawang berupa bongkah segar dari andesit porfiri, diorit mikro berukuran 0,5 m sampai 2 meter, berbentuk membundar.

Secara umum dari hasil riset Sutikno Bronto dkk, batuan beku terobosan itu berwarna segar abu-abu sampai abu abu kehijauan terkloritkan, bertekstur porfiri dan berstruktur pejal.

Formasi batuan mengulit bawang, yang dibentuk oleh proses pelapukan lanjut
Formasi batuan mengulit bawang, yang dibentuk oleh proses pelapukan lanjut (TRIBUNJOGJA.COM | SETYA KRISNA SUMARGA)

Fenokris terdiri atas plagioklas berukuran 1–5 mm, kelimpahan 20–30 % dan piroksen berukuran 0,5–1 mm, kelimpahan 5 – 10 %.

Kedua fenokris itu tertanam di dalam massa dasar afanit. Andesit porfiri dan diorit mikro dengan massa dasar afanit tersebut, yang membentuk bukit-bukit terpisah.

Mulai dari Gunung Ngampon di sebelah utara dekat Selokan Mataram, sampai Gunung Berjo di bagian selatan, diyakini sebagai tubuh-tubuh batuan beku terobosan dangkal.

Batuan tersebut merupakan hasil pembekuan magma di bawah gunung api pada masa lalu, atau lebih dikenal sebagai batuan semi gunung api (subvolcanic intrusive rocks, Sutikno Bronto, 2013).

Di bagian barat perbukitan Godean, batuan terobosan andesit porfiri (diorit mikro) tersingkap di Gunung So (+ 173 m), Dusun Celungan, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan.

Singkapan batuan itu berupa inti pelapukan berstruktur kulit bawang, berbentuk membulat, berukuran 1–3 meter.

Andesit porfiri segar berwarna abu-abu terang, bertekstur, berstruktur masif (pejal). Fenokris terdiri atas plagioklas (30 %), piroksen (10 %) dan hornblenda (1 %), berukuran 1-3 mm, tertanam di dalam massadasar afanit.

Penampakan batuan mengulit bawang yang ada di perbukitan Gunung Api Purba Godean
Penampakan batuan mengulit bawang yang ada di perbukitan Gunung Api Purba Godean (TRIBUNJOGJA.COM | SETYA KRISNA SUMARGO)

Di dalam tubuh terobosan andesit porfiri ini ditemukan xenoliht gelas gunung api dan fragmen andesit (5 %).

Sebagian batuan terobosan sudah mengalami silisifikasi, kaolinitisasi dan limonitisasi, serta terbentuk urat-urat kuarsa.

Batuan gunung api terdiri atas breksi pumis dan tuf, yang diyakini sebagai batuan piroklastika, tersingkap di beberapa tempat.

Di bagian barat batuan piroklastika ini tersingkap di dua tempat di dekat Gunung So, yakni di Dusun Jering, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, dan di Dusun Celungan, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan.

Kegiatan penambangan di perbukitan Gunung Api Purba Godean
Kegiatan penambangan di perbukitan Gunung Api Purba Godean (TRIBUNJOGJA.COM | SETYA KRISNA SUMARGA)

Di bagian timur batuan piroklastika itu juga tersingkap di Dusun Pendekan dan utara Dusun Kandangan, serta di kaki Gunung Gedang, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman.

Gunung Gedang saat ini sudah dikepras lereng dan puncaknya. Ditambang tanah urug dan batuannya, dan bekas lahan tambangnya akan dijadikan perumahan modern.

Sedangkan di bagian selatan perbukitan Godean tuf dijumpai di Gunung Wungkal (Dusun Mloyorejo dan Jomboran, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Sleman.(TRIBUNJOGJA.COM/XNA)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved