Persikup Kulon Progo Proyeksikan Tim Untuk Porda 2022 Selain Liga 3

Persikup Kulon Progo proyeksikan sejumlah pemainnya yang bermain di Liga 3 DI Yogyakarta untuk memperkuat tim Pekan Olahraga Daerah (Porda)

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Persikup/Doni Afitrisnadi
Skuad Persikup Kulon Progo 2021 jelang pertandingan. 

Lapangan Jadi Kendala Tim

Sejak memulai seleksi, Persikup melatih pemainnya dengan bermain di lapangan-lapangan desa yang ada di Kulo Progo.

Hal ini tak lepas dari Stadion Cangkring yang saat ini tidak bisa dipakai lantaran menurutnya tidak representatif untuk digunakan latihan.

Baca juga: Banyak Pelanggar Perda Tak Tertangani, Satpol PP DIY Gandeng Polda DIY dan Kejati

"Kendala kita cukup banyak, mulai dari penggunaan lapangan untuk latihan, kita harus gunakan lapangan di desa-desa, lapangan milik klub-klub lokal Kulonprogo," bebernya.

"Stadion Cangkring yang jadi home base kita tidak bisa digunakan karena tidak layak dipakai, padahal dulu bagus banget, 2017 itu sempat diperbaiki," imbuh Subiyakto.

Namun justru hal itu menjadi satu kesempatan bagi Persikup untuk mengenalkan tim kepada masyarakat bahwa tim kebangaannya masih eksis.

"Nah selain kita main di desa-desa itu, kita sekaligus memperkenalkan Persikup ke masyarakat Kulonprogo, ini lho klub milik kita ada. Jadi selama bulan Oktober kita tour di Kulonprogo untuk sekalian latih tanding," jelasnya.

Sistem Liga Tidak Ideal

Subiyakto berujar dengan sistem Liga 3 menggunakan setengah kompetisi disebut cukup memberatkan tim.

Pasalnya selain pertandingan yang hanya empat kali, tim juga tak bisa mendapat pemasukan dari tiket penonton di tiap pertandingan.

"Dengan sistem ini cukup berat untuk klub, dari segi pembiayaan karena laganya sedikit. Belum lagi tanpa penonton, kalau dulu kita bisa gelar pertandingan di Stadion Cangkring, dari tiket kita bisa dapat Rp 2 sampai Rp 3 juta rper pertandingan, sekarang tidak bisa," ujarnya.

Menariknya kompetisi musim 2021 ini Persikup Kulon Progo dinilai memiliki jersey tim yang ciamik, sehingga kata Subiyakto pihak apparel dapat menjual banyak jersey Persikup dalam jangka waktu satu bulan setelah diluncurkan.

"Kita beruntung sekarang dari penjualan jersey bisa jual banyak, artinya memang banyak juga masyarakat kulonprogo yang mencintai klub ini," tandasnya. (tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved