Pandemi Covid 19
Sultan : Tak Perlu Pilih-Pilih Vaksin
Kemenkes menyebut bahwa laju vaksinasi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam tujuh pekan terakhir.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa laju vaksinasi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam tujuh pekan terakhir. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi sebelumnya mengatakan, hal itu dipicu sikap sebagian masyarakat yang pilih-pilih merek vaksin.
Saat dimintai tanggapan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, sikap pilih-pilih jenis vaksin kemungkinan karena masyarakat mempercayai informasi yang salah. Sultan pun meminta masyarakat DIY untuk tidak bersikap pilih-pilih.
"Mungkin itu hanya isu saja, sepertinya nggak perlu seperti itu, ya," jelas Sri Sultan di Kantor Gubernur Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (22/11/2021).
Menurut Raja Keraton Yogyakarta ini, seluruh jenis vaksin yang beredar di Indonesia efektif meningkatkan daya tahan tubuh seseorang terhadap infeksi virus Corona. Penularan memang belum sepenuhnya hilang meski sebagian besar penduduk DIY telah menjalani vaksinasi. Sebab, vaksin tidak sepenuhnya memusnahkan virus.
"Kan semua (vaksin) hanya menumbuhkan imunitas bukan untuk menyembuhkan. Kan untuk membangun imunitas bukan mematikan virus, jadi enggak usah pilih-pilih (vaksin)," tandas Sultan.
Antisipasi
DIY sebentar lagi akan menghadapi momentum libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sejumlah langkah antisipasi pun perlu disiapkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya penularan Covid-19 gelombang ketiga.
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) DIY, Brigjen Pol Andry Wibowo mengungkapkan, meski tren penularan Covid-19 di DIY tergolong landai, namun masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan. Sebab, penularan belum sepenuhnya hilang.
"Meski di Yogya kasus melandai, bukan berarti kita berpuas diri dan tidak waspada sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi," jelas Andry dalam webinar bertajuk Indonesia Sehat Indonesia Hebat yang disiarkan secara daring, Senin (22/11/2021).
Pihaknya juga mendorong agar program vaksinasi dituntaskan. Pemda juga diharapkan dapat segera merancang program vaksinasi hingga dosis ketiga kepada masyarakat umum. Terlebih masa efikasi vaksin rata-rata hanya bertahan selama enam bulan.
"Kita sudah mulai vaksinasi sejak Juni. Berarti Januari 2022 yang vaksin pakai jalur BIN harusnya sudah disuntik vaksin dosis tiga karena ini berkaitan dengan imunitas. Kalau belum bisa dilakukan potensi kenaikan Covid pada Januari kemungkinan bakal terjadi," ucapnya.
Selain itu, walaupun cakupan vaksinasi di DIY telah melampaui 95 persen, masyarakat juga tetap harus menjaga imunitasnya. Yakni dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengonsumsi vitamin.
Jangan sampai masyarakat lengah karena merasa telah menjalani vaksinasi. Sebab, terjadinya penularan juga dipengaruhi kondisi imunitas di dalam tubuh seseorang. Pandemi Covid-19, menurutnya dapat menjadi momen untuk membentuk gaya hidup sehat.
"Masyarakat jangan terlalu terpaku pada vaksinasi dalam membangun imunitas. Imunitas tidak hanya vaksinasi, menurut pandangan kami juga perlu konsumsi vitamin, aktivitas teratur, dan istirahat cukup," jelasnya.
Lebih jauh, perlu dipertimbangkan upaya pemidanaan kepada mereka yang sengaja menyebarkan virus Corona maupun abai menerapkan protokol kesehatan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin masyarakat dan menimbulkan efek jera bagi mereka yang melakukan pelanggaran.