Pastikan Kasus Covid-19 Terkendali, Pemkot Yogya Gencarkan Skrining
Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya merasa perlu untuk memastikan bahwa sebaran virus corona terkendali.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di tengah penularan kasus Covid-19 yang terus melandai, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal mengintensifkan skrining bagi warga yang bagi mereka yang kembali beraktivitas, dan berinteraksi dengan banyak orang di ruang publik.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya merasa perlu untuk memastikan bahwa sebaran virus corona di wilayahnya benar-benar landai, dan terkendali.
Alhasil, testing wajib digencarkannya, guna melihat realita di lapangan.
"Makanya kami sedang mencoba melakukan skrining ya, di masyarakat. Skrining untuk melihat, dan menilai, apakah kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta benar-benar rendah, penularan minim," tegasnya, Minggu (21/11/2021)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, dalam tiga hari terakhir, bahkan hanya ada tambahan satu kasus Covid-19 saja di Kota Yogyakarta. Lantas, sampai dengan Sabtu (20/11/21), tercatat 19 kasus aktif.
"Pertumbuhan kasus per hari hanya satu, dua, dan sering kosong. Otomatis, tingkat kesembuhan dan keterisian RS juga semakin baik. Sehingga, sebenarnya Kota Yogya ini sudah sejak lama layak (PPKM) Level 1," ucapnya.
Untuk tahap ini, beberapa kelompok masyarakat yang siap disasar ialah siswa-siswi peserta pembelajaran tatap muka (PTM), dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di pelayanan publik.
Baca juga: Hasil Tes Swab Acak Pelajar, Disdik Klaten Tak Temukan Kasus Positif Covid-19
Baca juga: Screening Covid-19 di Kalangan Pelajar di Gunungkidul Mulai Dilaksanakan, Diawali Siswa SMA/SMK
Heroe berujar, pihaknya harus dapat memastikan, tidak ada penularan virus di sana.
"Skrining terhadap siswa dan guru ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan, untuk memastikan tidak ada penularan dari pembelajaran tatap muka itu. Termasuk ASN, ya, jadi segera kita maksimalkan testingnya," jelasnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta itu mengungkapkan, sejatinya Pemkot tetap melakukan skrining dan testing secara masif, khususnya, terhadap kontak erat dari para pasien positif.
Hanya saja, imbuh Heroe, penularan virus sudah sangat jarang dijumpainya selama pelacakan tersebut.
"Ini yang paling penting, saat kita mengejar kontak eratnya pasien yang positif, sekarang 95 persennya negatif. Ya, jadi jarang yang berakhir pada paparan," tandasnya.
"Kondisi sekarang sudah lebih bagus daripada Juli 2021. Sekarang aktivitas sudah mulai berjalan, tapi kasus tetap lebih rendah dari saat stay at home kemarin. Semoga ini senantiasa bisa dipertahankan," imbuh Heroe.
Dengan capaian vaksinasi yang telah melebihi 100 persen, Wawali pun berharap, herd immunity bisa tercipta di Kota Yogyakarta.
Tapi, lanjutnya, bagaimanapun juga, testing wajib digencarkan agar setiap pertumbuhan kasus di masyarakat mampu terlacak dan terantisipasi.
"Sekarang kita tinggal menyisakan dosis kedua, insyaallah Desember selesai semua, dan semoga benar-benar terjadi herd immunity. Ini eksperimen di tengah pandemi, ketika warga sudah tervaksin semua, apakah kasusnya itu bisa semakin rendah lagi nanti," tandasnya. (Tribunjogja)