Sifat-sifat yang Harus Dimiliki Seorang Muslim serta Beberapa Kiat Menjaga Hati
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Dalam al-Qur’an Yunus 10:57
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Yā ayyuhan-nāsu qad jā`atkum mau'iẓatum mir rabbikum wa syifā`ul limā fiṣ-ṣudụri wa hudaw wa raḥmatul lil-mu`minīn
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Adakah cara untuk mengobati hati?
Tentu saja ada, berikut beberapa kiat untuk menjaga hati.
1. Berdo’a kepada Allah
2. Menghilangkan Al-Ghaflah (Kelalaian)
3. Melakukan Tazkiyatun Nafs (pensucian jiwa), yaitu senantiasa Tawaddu’ di jalan Allah.
Syekh Abdurrahman As-Sa’di mengatakan bahwa Allah swt. menjadikan akal manusia, agar:
1. Agar manusia cenderung menganggap baik pada kebenaran
2. Agar manusia cenderung menganggap buruk segala yang batil
3. Karena dalam hukum islam kata beliau, apa yang ada dalam hukum islam/syariat Islam baik yang lahir maupun yang bathin Allah telah menjadikan pada hati semua makhluknya, kecendrungan untuk menerimanya, maka Allah menjadikan di hati mereka rasa cinta kepada kebenaran dan selalu mengutamakannya, itulah hakikat fitrah yang disebutkan dalam ayat tersebut
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda ; yang artinya Semua bayi yang (baru lahir) dilahirkan diatas fitrah (cenderung kepada Islam) lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikan orang Yahudi, Nashrani atau Majusi.
Dari ‘Yadh Himar al-Majusy, bahwa Rasulullah bersabda: (Allah berfirman) sesungguhnya Aku menciptakan para hambaku, semua dalam keadaan hanif (lurus dan cenderung kepada kebenaran) dan sungguh kemudian syaithan mendatangi mereka, lalu memalingkan mereka dari agama mereka.