Database Polri Dibobol Hacker Luar Negeri, Ini Tanggapan Pakar Keamanan Siber dan Mabes Polri

Dalam twitnya, hacker yang mengaku dari Brasil tersebut mengatakan ada 28.000 informasi pribadi dan log in milik Polri yang dicuri.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
CSO via tribunnews
Ilustrasi hacker 

TRIBUNJOGJA.COM - Seorang hacker mengklaim telah membobol database milik Polri.

Melansir dari kompas.com,informasi ini diumbar melalui Twitter dengan handle akun @son1x666 pada 17 November 2021.

Dalam twitnya, hacker mengatakan ada 28.000 informasi pribadi dan log in yang dicuri.

Dia juga mencatumkan tiga tautan berisi sampel data yang diduga berasal dari database Polri.

Data tersebut berisi informasi sensitif berupa nama lengkap, tempat tanggal lahir, nomor registrasi pokok, alamat, golongan darah, satuan kerja, suku, alamat e-mail, alamat rumah, pangkat, hingga pelanggaran yang pernah dilakukan oleh anggota.

Baca juga: Serang Pasukan TNI Polri yang Tengah Patroli, Pentolan KKB Malah Tumbang Terkena Peluru Petugas

Baca juga: Kapolri Ingatkan Seluruh Jajaran Kepolisian : Selesaikan Masalah Tak Harus Menunggu Viral

Ada pula data tentang rehab putusan, rehab putusan sidang, rehab keterangan, id propam, dan beberapa lainnya.

Data ini bisa diakses dan diunduh secara bebas.

Peretas mengklaim bahwa aksi ini dilakukan sendiri dan tidak melibatkan anggota tim organisasi yang ia ikuti.

Akun @son1x666 yang mengaku berasal dari Brasil ini sebelumnya pernah melakukan aksi peretasan terhadap situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Badan Pengkajian dan Pengenalan Teknologi (BPPT) beberapa waktu lalu.

"Saya melakukan ini karena saya tidak mendukung pemerintah dan bagaimana cara mereka melayani rakyatnya. Banyak orang Indonesia yang menghubungi saya, menceritakan situasi mereka di Indonesia" tulis peretas.

ilustrasi
ilustrasi ()

Pakar keamanan siber dari lembaga riset nonprofit CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan bahwa data yang diunggah oleh akun @son1x666 adalah data yang valid, bukan data rekayasa.

"Dua database yang diberikan mempunyai ukuran dan isi yang sama, yakni 10.27 MB dengan nama file pertama polrileak.txt dan yang kedua polri.sql," jelas Pratama kepada KompasTekno, Kamis (18/11/2021).

Tanggapan Mabes Polri

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen (Pol) Dedi Prasetyo, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki dugaan peretasan yang terjadi di instansinya.

"Sedang ditangani oleh Dittipidsiber Bareskrim. Nanti kalau sudah ada update-nya diinfokan," kata Dedi saat dihubungi, Kamis (18/11/2021).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved