Waktu Kunjung di Malioboro Dipantau via Aplikasi Sugeng Rawuh, Ini Kendalanya

Jam berkunjung di kawasan Malioboro dibatasi. Ini untuk menghindari penumpukan wisatawan di tengah pandemi Covid-19

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com
Jalur jalan menuju kawasan Malioboro 

* Masih Banyak Wisatawan yang Tidak Patuh

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Jam berkunjung di kawasan Malioboro dibatasi. Ini untuk menghindari penumpukan wisatawan di tengah pandemi Covid-19.

Untuk mengontrol mereka, Pemkot Yogyakarta memberlakukan aplikasi 'Sugeng Rawuh’.

Aplikasi ini berfungsi membatasi waktu berkunjung wisatawan selama dua jam di kawasan Malioboro.

Pada akhir pekan kemarin, 13-14 November 2021, aplikasi ini diberlakukan.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto menjelaskan, meski sudah dilangsungkan, penerapan 'Sugeng Rawuh' di lapangan harus terus dievaluasi.

Pasalnya, masih ada deretan kendala yang dijumpai.

Satu di antara yang jadi kendala adalah, peningkatan angka pengunjung Malioboro yang begitu signifikan, dari pekan ke pekan.

Tak pelak, petugas Jogoboro yang disiagakan praktis kesulitan menertibkan antrean panjang para pelancong.

"Memang ada peningkatan pengunjung, apalagi saat malam Minggu, meskipun hujan. Kita cukup kewalahan itu, karena pengunjungnya luar biasa, ya, dari luar kota mulai masuk, sehingga semakin ramai," ungkapnya, Senin (15/11/2021).

"Sore hari itu mulai terlihat semakin ramai, karena mereka, kalau sudah ke tempat wisata lain, pasti rute akhirnya, atau penghabisannya, ya, ke Malioboro," tambah Ekwanto.

Dijelaskannya, antrean pengisian data diri lewat aplikasi 'Sugeng Rawuh' yang mengular, membuat beberapa wisatan menolak, serta bersikeras mengakses kawasan Malioboro tanpa melewati proses skrining.

Akhirnya, ia pun sampai harus meminta bantuan personel Kepolisian, Linmas, dan Satpol PP.

"Ada beberapa itu, yang tidak mau mengisi pendataan di aplikasi. Makanya, perlu kita edukasi lagi. Tetapi, kami dapat memaklumi, karena wisatawan kondisinya mungkin capek juga, ya, sehingga jadi sedikit abai begitu," terangnya.

Ekwanto mengatakan, terdapat 17 pintu masuk Malioboro, termasuk di sirip-siripnya, yang dijaga oleh petugas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved