Takahide Swimming Centre yang Tim Terbaik di KRAP Wali Kota Cup Yogyakarta 2021

Lomba renang ini diikuti oleh 950 atlet dari 122 klub dari seluruh penjuru Indonesia.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Ketua Umum PRSI Kota Yogyakarta, Rokhiman berfoto dengan salah satu atlet pemenang di Wali Kota Cup VII di kolam renang UNY 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kejuaraan Renang Antar-Perkumpulan (KRAP) Tingkat Nasional Wali Kota Cup Yogyakarta VIII Tahun 2021sukses dilaksanakan kembali setelah vakum hampir dua tahun.

Kejuaraan renang tersebut digelar di kolam renang Universitas Yogyakarta (UNY), Sabtu-Minggu (13-14/11/2021) kemarin.

Lomba renang ini diikuti oleh 950 atlet dari 122 klub dari seluruh penjuru Indonesia.

Jumlah peserta ini menurut Ketua PRSI Kota Yogyakarta Rokhiman naik sekitar 20-30 persen dari tahun 2019 saat sebelum pandemi.

"Alhamdulillah kejuaraan ini sukses dilaksanakan, tadinya kita batasi dengan sekitar 600 atlet, tapi tanpa disangka animonya tinggi. Ini salah satu bentuk kerinduan akan kompetisi dari para atlet. Bahkan pendaftaran kita tutup lebih awal, sampai yang waiting list ada sekitar 400 atlet," ujarnya kepada wartawan, Senin (15/11/2021).

Dalam pelaksanaannya itu, PRSI Kota Yogyakarta bekerja sama dengan banyak pihak, terutama yang mendukung penuh penyelenggaraan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Yogyakarta.

Kemudian menempatkan  Tim Satuan Gugus (Satgas) Covid-19 DIY Tim Satpol PP DIY, serta tim keamanan setempat sebagai supervisi kejuaraan.

Menurut Rokhiman, kejuaraan ini merupakan event tahunan yang sudah termasuk dalam kalender nasional Pengurus Besar (PB) PRSI. 

Namun dalam kejuaraan ini atlet yang bertanding dibagi menjadi empat kategori umur (KU) dari awalnya lima nomor.

Hal ini menurutnya karena satu kelompok umur usia anak-anak tidak jadi dilaksanakan karena bakal lebih banyak mengundang massa.

Sementara itu untuk pembagiannya yakni KU 4 untuk usia 10-11 tahun dengan sejumlah 285 atlet.

KU 3 untuk usia 12-13 tahun dengan sejumlah 299 atlet.

KU 2 untuk usia 14-15 tahun dengan sejumlah 218 atlet.

Dan KU 1+ untuk usia 16 tahun ke atas dengan sejumlah 148 atlet.

Masing-masing berasal dari klub renang yang ada di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Ajang yang terakhir digelar pada tahun 2019 dan sempat vakum karena kondisi pandemi Covid-19 ini, memperebutkan 122 medali emas, 118 perak, 118 perunggu, dan mempertandingkan 40 nomor perorangan standar Pekan Olahraga Nasional (PON), ditambah dengan nomor estafet.

Dari 40 tersebut, dua (2) di antaranya merupakan nomor baru yakni 800 meter (m) perorangan putri dan 1.500 m perorangan putra.

"Dari pertandingan selama 2 hari tersebut, untuk klub terbaik dari Bali yakni Takahide Swimming Centre Klungkung dengan 16 emas, 7 perak, 11 perunggu. Peringkat dua ada Tirta Amanda Swimming Club Yogyakarta dengan 13 emas, 8 perak, 7 perunggu. Lalu peringkat tiga ada WDS Aquatic Jakarta dengan 10 emas, 4 perak. Untuk klub terbaik kami juga memberikan uang pembinaan senilai Rp 2 juta," jelasnya. 

Baca juga: Persis Solo vs PSIM Yogyakarta Sama Kuat 0-0 di Babak Pertama

Untuk diketahui, atlet terbaik yang berlaga di kejuaraan itu adalah Alvino Dika Wijaya dari klub Tri Cakti Semesta Semarang yang meraih 4 emas, 1 perak, 2 perunggu di KU 1+ putra.

Lalu Jeremy Damanik dari WDS Aquatic Jakarta dengan 4 emas, 2 perak di KU 2 putra. Made Bayu Artiana Putra Dananjaya dari Mola-Mola Swimming Club Buleleng dengan 4 emas, 2 perak di KU 3 putra.

Dan I Putu Kayana Natha Dharma dari Takahide Swimming Centre Klungkung dengan 3 emas, 1 perak, 3 perunggu di KU 4 putra.

Kemudian Nuraini Kirana Maharani dari Pari Sakti Swimming Club Jakarta dengan 3 emas, 1 perak di KU 1+ putri.

Gusti Ayu Made Nadya Saraswati dari Takahide Swimming Centre Klungkung dengan 8 emas, 3 perak di KU 2 putri.

Nabila Zalma Hermanza dari Tirta Amanda Swimming Club Yogyakarta dengan 10 emas di KU 3 putri. Serta Patrice Eugenia F. dari Tirta Nirwana Malang dengan 6 emas, 3 perak di KU 4 putri. 

"Atlet terbaik juga kami berikan uang pembinaan senilai Rp 1 juta di masing-masing KU, berikut dengan trofi, medali dan sertifikat. Untuk Kota Yogyakarta, atlet Puslatkot ada 8 putra dan 8 putri yang turut berpartisipasi. Dari 4 atlet putra dan 5 atlet putri ini, mereka meraih 10 perak, 12 perunggu," urai dia

Di samping cabang olahraga (cabor) akuatik renang lintasan, pada kesempatan yang sama KONI Kota Yogyakarta bersama dengan Pengurus Kota (Pengkot) Cabor lainnya juga menggelar kejuaraan serupa bertajuk Walikota Cup, yang meliputi cabor sepak bola, bulutangkis, dan taekwondo. Sementara satu sub cabor lainnya yakni bola voli bertajuk Dandim Cup. 

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Koni Kota Yogyakarta, Aji Karnanto berujar ajang tersebut menjadi salah satu program pembinaan olahraga prestasi KONI Kota Yogyakarta yang akan diproyeksikan untuk Porda XIX DIY Tahun 2022  mendatang.     

"Melalui hasil ini ada catatan-catatan khususnya untuk capaian atlet Yogyakarta, karena kita akan menghadapi PORDA (XIX DIY Tahun 2022). Ini termasuk menjadi seleksi untuk PORDA itu sendiri, dan hasilnya akan menjadi acuan kita untuk persiapan itu," ujar Ketua Umum KONI Kota Yogyakarta Aji Karnanto.(Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved