Satgas Covid-19 Lakukan Sosialisasi Pelaksanaan Swab PCR Acak Selama PTM di Kulon Progo
Pelaksanaan swab polymerase chain reaction (PCR) secara acak yang menyasar siswa, guru dan tenaga pendidik (tendik) di Kabupaten Kulon Progo
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelaksanaan swab polymerase chain reaction (PCR) secara acak yang menyasar siswa, guru dan tenaga pendidik (tendik) di Kabupaten Kulon Progo terus dilakukan.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebaran Covid-19 di sekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung.
Namun tak sedikit orangtua beranggapan langkah yang dilakukan itu untuk menghentikan PTM seiring banyaknya siswa yang tertular virus corona.
Baca juga: Sebanyak 166 TK di Sleman Sudah Mulai Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan dengan adanya anggapan itu, satuan tugas (satgas) Covid-19 kemudian melakukan sosialisasi ke beberapa orangtua siswa terkait tujuan pelaksanaan swab PCR acak tersebut.
"Setelah kami lakukan sosialisasi ke mereka akhirnya bisa memahami. Kami tidak menghentikan PTM tetapi untuk melihat pemaparan Covid-19 selama PTM. Apalagi siswa yang terpapar ini semuanya berstatus orang tanpa gejala (OTG)," katanya, Senin (15/11/2021).
Dikatakan Baning, adanya penambahan tersebut menyebabkan kasus Covid-19 di Kulon Progo menunjukkan peningkatan dari yang sebelumnya di bawah lima kasus.
Sebab dari hasil skrining menunjukkan bahwa 97 persen dari hasil PTM dan sisanya dari pemeriksaan masyarakat.
Selain itu, kasus Covid-19 di Kulon Progo lebih banyak dibandingkan Kabupaten/Kota lain di DIY.
Hal itu disebabkan karena skrining PTM di Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta belum dilakukan.
Sementara Kabupaten Sleman juga sedang dilakukan.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Berencana Gelar Dua Kali Operasi Rokok Ilegal di Penghujung 2021
"Di Kulon Progo, begitu ada instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, kemudian kami cek perlengkapannya cukup serta puskesmas dan sekolah siap sesegera mungkin kami melakukan skrining. Dengan sampling 10 persen dari sekolah, 10 persen dari jumlah siswa, guru dan tendik di sekolah yang terpilih. Sehingga swab acak lebih cepat," ucapnya.
Dengan demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) apalagi banyak penderita berstatus OTG.
Diberitakan sebelumnya dari rekapitulasi skrining PTM hingga Minggu (14/11/2021), siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kulon Progo berjumlah 65 orang. Terdiri dari 48 siswa SD, tiga siswa SMP dan 14 siswa SMA. (scp)