68 Napi Tewas dalam Insiden Perang Antar Geng Kartel Narkoba Ekuador
Kerusuhan akibat peperangan antar geng terjadi di dalam penjara di Kota Guayaquil, Ekuador, pada Sabtu (13/11/2021)
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Kerusuhan akibat peperangan antar geng terjadi di dalam penjara di Kota Guayaquil, Ekuador, pada Sabtu (13/11/2021). Akibatnya, sebanyak 68 orang napi dilaporkan tewas, sementara 25 orang lainnya mengalami luka-luka.
Ini bukanlah kali pertama terjadinya kerusuhan mematikan dalam penjara di Ekuador.
Pada akhir September lalu, 119 orang tewas dalam kerusuhan yang melibatkan perang antar geng di dalam penjara.
Sebelumnya, pada Februari lalu, 79 narapidana tewas dalam kerusuhan serentak di berbagai penjara.
Sepanjang tahun ini, lebih dari 300 tahanan tewas dalam bentrokan di penjara di seluruh Ekuador.
Insiden yang terjadi pada Sabtu kemarin tersebut, diwarnai dengan baku tembak yang dimulai sejak dini hari.
Mereka adalah geng kartel narkoba yang saling bersaing satu sama lain.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan tubuh, beberapa dibakar, tergeletak di tanah di dalam penjara.
Penembakan berlangsung sekitar delapan jam, kata para pejabat, dan kemudian bentrokan baru dilaporkan terjadi di sebagian penjara pada sore hari.
Juru bicara kepresidenan Carlos Jijón akhirnya mengumumkan setelah malam tiba bahwa situasi penjara bisa dikendalikan.
Dia mengatakan sekitar 900 petugas polisi telah mengendalikan situasi.
Dalam pertempuran awal, para narapidana itu mencoba meledakkan tembok jalan masuk ke Paviliun 2 untuk melakukan pembantaian.
Gubernur Provinsi Guayas, Pablo Arosemena, mengatakan bahwa mereka juga membakar kasur untuk menenggelamkan lawannya dalam asap.
Komandan polisi Jenderal Tanya Varela mengatakan bahwa para napi memperoleh persenjataan dengan cara diselundupkan melalui kendaraan yang dikirim untuk pasokan makanan.
Terkadang, persenjataan dan amunisi itu juga dikirimkan melalui drone.