Update Corona di DI Yogyakarta
Sri Sultan HB X Klaim Klaster Penularan Covid-19 di DI Yogyakarta Telah Tertangani
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengklaim telah menangani kemunculan sejumlah klaster Covid-19 di wilayahnya.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengklaim telah menangani kemunculan sejumlah klaster Covid-19 di wilayahnya.
Hal ini ditunjukkan dari melandainya penambahan kasus terkonfirmasi di mana pada Selasa (9/11/2021) lalu, dilaporkan hanya ada penambahan sebanyak 15 kasus.
Diberitakan sebelumnya, klaster penularan Covid-19 di Kabupaten Bantul semakin meluas.
Pemicu penularan disebabkan karena kegiatan sosial yang digelar masyarakat.
Kegiatan takziah warga telah berkembang menjadi klaster di sekolah-sekolah dan bahkan menyebar hingga Kabupaten Sleman dan Kulon Progo.
"Faktanya bisa kita tangani. Terus di-close, kan sekarang sudah tutup (sekolah yang terjadi penularan). Jadi kan tidak melebar (penularannya)," terang Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS : 8 Kalurahan di Sleman Zona Merah
Sultan memprediksi bahwa tren penambahan kasus bakal bersifat fluktuatif selama beberapa waktu ke depan. Sebab, aktivitas masyarakat kini telah dilonggarkan.
Hal tersebut menurut Sri Sultan, tak menjadi permasalahan.
Asalkan tiap klaster yang muncul tertangani dengan cepat.
"Tapi nggak papa (fluktuatif) yang penting bisa kontrol. Dalam arti cepat penanganannya. Kalau ada kecenderungan naik ya cooldown saja. Kalau OTG (pasien Covid-19) lebih besar dari yang sembuh, nah (perlu dicari) apa yang sebetulnya terjadi," tandas Sultan.
"Seperti kemarin (rata-rata penambahan kasus) 30 an jadi 89 an. Oh ternyata ada klaster, begitu ditangani kan turun," tambah Raja Keraton Yogyakarta ini.
Lebih jauh, Sri Sultan memastikan fasilitas pelayanan kesehatan di DIY siap untuk menghadapi lonjakan kasus yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan Covid-19 pun masih tergolong minim. Yakni hanya sebesar 5 persen.
"Banyak yang kosong, semoga jangan terisi," terangnya.
Saat ini Pemda DIY juga memiliki rumah oksigen untuk mensuplai kebutuhan oksigen pasien Covid-19.
Baca juga: Klaster Takziah Sedayu Bantul yang Menular ke Sleman Makin Meluas, Total 75 Orang Positif Covid-19
Dengan demikian, kejadian krisis oksigen tak kembali terulang seperti yang terjadi saat lonjakan kasus di pertengahan tahun ini.
"Oksigen tidak ada masalah, kita kan sudah ada pabrik. Semua itu tidak ada masalah tapi jangan naik biar (pandemi) selesai," imbuh Sultan.
Lebih jauh, Sri Sultan menganggap saat ini Pemda DIY belum perlu memberlakukan pembatasan terhadap aktivitas di sektor pariwisata.
Penegakan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan juga belum diperlukan.
Pemda DIY lebih mengandalkan edukasi dan sosialisasi untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan.
"Yang penting kita jaga sekarang supaya tidak naik dan tetap melandai. Otomatis kalau sekarang melandai harapannya tahun baru ya melandai. Jangan sampai ini melandai baru pas Natal dan tahun barunya naik," ungkapnya. ( Tribunjogja.com )