Headline

Kasus Covid-19 di Yogyakarta Meningkat, Selter Isolasi Diaktifkan Lagi

Dinsos DIY mengaktifkan kembali puluhan selter isolasi yang difungsikan untuk mengarantina pasien Covid-19.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
google
Peta Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Sosial (Dinsos) DIY mengaktifkan kembali puluhan selter isolasi yang difungsikan untuk mengarantina pasien Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.

Kepala Dinsos DIY, Endang Padmintarsih menuturkan, hingga saat ini tercatat ada 32 selter di lima kabupaten/kota di DIY yang diaktifkan kembali.

Hal ini menyusul kasus Covid-19 yang kembali meningkat di provinsi ini selama sepekan terakhir.

"Iya kita siagakan 32 selter. Ada yang dikelola (pemerintah) provinsi dan ada yang dikelola (pemerintah) kabupaten," ujar Endang, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, selter tersebut sebenarnya sudah ditutup pada Oktober 2021 lalu.

Penutupan dilakukan menyusul melandainya kasus Covid-19 di DIY selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Namun selter-selter, khususnya di Kabupaten Bantul dan Sleman kembali dibuka.

Sebab di dua kabupaten tersebut, kasus positif tengah meningkat akibat kemunculan beberapa klaster.

Kendati demikian, berdasarkan data yang dihimpun Dinsos DIY, tingkat keterisian isoter masih tergolong minim.

Hingga saat ini dari total kapasitas sebanyak 941 ruangan, hanya 17 ruangan yang terisi. Adapun seluruh selter di DIY secara total telah menampung lebih dari 1.500 pasien.

"Sleman ada lima (selter) yang dibuka, Bantul juga. Untuk propinsi, yang disediakan yang dikelola Kemensos. Terakhir untuk karantina atlet PON (Pekan Olahraga Nasional) kemarin," jelasnya.

Selter isolasi terpusat di Rusunawa Bener, Tegalrejo, yang dikelola Pemkot Yogyakarta.
Selter isolasi . (Tribun Jogja/ Azka Ramadhan)

Lebih jauh, Endang meminta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Meski disadari masyarakat sudah jenuh pada pandemi, namun kesadaran untuk membatasi mobilitas dan menjaga prokes harus diutamakan.

Karena itu cara terbaik untuk mencegah potensi penularan.

Bila lalai, maka dikhawatirkan klaster-klaster baru penularan Covid-19 akan kembali muncul. Apalagi selama PPKM Level 2, banyak pelonggaran dilakukan.

Akibatnya mobilitas masyarakat, termasuk wisatawan semakin tidak terkendali, bahkan mendekati kondisi normal seperti pra-pandemi melanda.

"Ya, tanpa adanya kesadaran (menjaga prokes) maka penularan akan terus terjadi berulang," ujarnya.

DIY terbanyak

Jumlah orang yang terinfeksi virus Corona di DIY pada Senin (8/1/2021) dilaporkan bertambah sebanyak 33 kasus.

Dari data BNPB, penambahan kasus di DIY kemarin merupakan yang tertinggi di Indonesia. Disusul oleh Jawa Timur dengan 30 kasus baru dan DKI Jakarta 29 kasus baru.

Dengan penambahan ini maka total kasus terkonfirmasi di DIY menjadi 156.151 kasus.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih merinci, seluruh penambahan kasus baru diperoleh dari upaya tracing kontak kasus positif.

Sebagian besar ditemukan di Kabupaten Bantul mengingat adanya klaster penularan di wilayah itu. "Distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah adalah Bantul 31 kasus dan Sleman 2 kasus," jelas Berty.

Sementara, pasien yang mengalami kesembuhan kemarin dilaporkan penambahan sebanyak 20 kasus.

"Sehingga total kasus sembuh menjadi 150.414 kasus," ucapnya.

Distribusi kasus sembuh menurut domisili wilayah adalah Kota Yogyakarta 4 kasus, Bantul 11 kasus, Kulon Progo 1 kasus, Gunungkidul 2 kasus, dan Sleman 2 kasus.

Di sisi lain, tidak ada pasien di DIY yang dilaporkan meninggal akibat virus Corona pada Senin (8/11). Sehingga total kasus meninggal di wilayah ini adalah tetap sebanyak 5.252 kasus.

Naik

Merujuk data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, jumlah kasus terkonfirmasi di DIY mengalami peningkatan selama sepekan terakhir.

Sepanjang 17-24 Oktober 2021 lalu, secara akumulatif tercatat ada 163 kasus terkonfirmasi di DIY. Kemudian sepekan setelahnya atau 24-31 Oktober, terjadi peningkatan sebanyak 192 kasus.

Tren peningkatan kembali bertahan sepekan selanjutnya. Yakni pada 31 Oktober hingga 7 November 2021 di mana ada penambahan dengan total sebanyak 269 kasus.

Berty Murtiningsih menjelaskan, penyebab meningkatnya kasus harian di DIY karena adanya klaster takziah di Sedayu, Bantul.

Klaster tersebut telah menyebar dari Bantul ke Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Saat ini, dinkes kabupaten dan kota tengah melakukan tracing.

"Iya (kasus Corona meningkat karena klaster takziah di Sedayu)," katanya. (tro)

Baca Tribun Jogja edisi Selasa 9 November 2021 halaman 01

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved