Simbil Eatery and Coffee, Memulai Kiprah di Tengah Pandemi Demi Geliatkan Ekonomi
Pandemi Covid-19 yang menerpa hampir dua tahun terakhir ini, berdampak pada lesunya sendi-sendi perekonomian masyarakat. Namun, di tengah
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi Covid-19 yang menerpa hampir dua tahun terakhir ini, berdampak pada lesunya sendi-sendi perekonomian masyarakat.
Namun, di tengah situasi nan sulit, Simbil Eatery and Coffee, yang berlokasi di tepian Embung Tambakboyo, Sleman, coba memulai kiprah.
Pengelola Simbil Eatery and Coffee, Haris Hermawan pun berujar, pihaknya berupaya agar pariwisata tetap hidup dan tumbuh meski di kala pandemi.
Baca juga: PSIM Yogyakarta Ditahan Imbang 1-1 oleh HW FC di Babak Pertama Liga 2 2021/2022
Terlebih, ia menyadari, dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pemerintah di kabupaten setempat, jelas mengalami pukulan yang cukup telak.
Akan tetapi, tambahnya, hal tersebut, menjadi dorongan tersendiri bagi pihaknya, supaya bisa menyumbang sedikit kontribusi bagi PAD, terutama di sektor perpajakan.
"Saat yang lain menunda untuk membuka usaha kuliner, Simbil justru buka, karena bertujuan berkontribusi kepada pemerintah. Selain itu, Simbil turut serta menggeliatkan sektor pariwisata, ya," tandas Haris, Senin (8/11/2021).
Menurutnya, Simbil hendak mengambil peranan strategis, dalam upaya kebangkitan ekonomi.
Dengan memilih lokasi di sekitar Embung Tambakboyo, diharapkan minat warga untuk berkunjung di kawasan tersebut semakin tinggi. Sehingga, kedepannya bisa jadi destinasi mumpuni.
"Pastinya keberadaan Simbil akan menambah daya tarik pengunjung untuk datang ke Tambakboyo, sehingga roda perekonomian warga masyarakat di sekitar Tambakboyo otimatis semakin meningkat juga tentu," ujarnya.
Baca juga: Polres Klaten Bagikan Sembako Pada Warga Balerante Lereng Merapi
"Jadi, kita sekaligus mendorong revenge tourism juga, ya, karena ini jadi lokasi ikonik di Yogya," imbuh Haris.
Berdiri di atas lahan seluas 700 meter persegi, Simbil kini beroperasi dari pukul 06.30-22.00 WIB. Deretan sajian yang dihadirkan pun cenderung sangat beragam, serta komplet.
Mulai dari menu tradisional, seperti sayur lodeh, hingga beraneka macam jajanan pasar, maupun bakery.
"Total, kami ada masing-masing 40 menu makanan, dan minuman. Jadi, konsepnya prasmanan, pengunjung dapat memilih, dan mengambil sendiri makanannya. Soal harga, jelas sangat terjangkau, ya, antara Rp3 ribu sampai Rp25 ribu, merakyat lah, istilahnya," terangnya. (aka)