Berita Bisnis Terkini
Gandeng Swasta, IDAI Luncurkan Aplikasi PrimaKu untuk Monitor Kesehatan Anak
Melalui aplikasi PrimaKu, orangtua dapat memperoleh informasi yang diperlukan seputar tumbuh kembang dan kesehatan anak dengan praktis.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bekerja sama dengan PT Cipta Medika Informasi (PrimaKu) untuk mempermudah orang tua di Indonesia memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak sejak lahir secara berkala.
PrimaKu adalah aplikasi teknologi monitoring kesehatan anak.
Melalui aplikasi ini, orangtua dapat memperoleh informasi yang diperlukan seputar tumbuh kembang dan kesehatan anak dengan praktis dan cepat dalam genggaman tangan.
PrimaKu juga membantu dokter anak Indonesia dalam memberikan pelayanan optimum dengan melibatkan dokter anak dalam kegiatan pemantauan tumbuh kembang dan kesehatan anak lewat aplikasi.
Baca juga: Tanamkan Karakter KeIndonesiaan pada Anak, Pemkot Yogya Gulirkan Program Parenting Kebangsaan
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso SpA (K) menyampaikan apresiasi dan komitmen IDAI untuk terus mendukung berbagai inisiatif dalam meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kesehatan anak sejak lahir.
Menurutnya, kehadiran teknologi ini akan memberi peluang besar dalam mempercepat dan memperluas akses layanan kesehatan anak bagi masyarakat.
Kerjasama strategis dengan PrimaKu ini merupakan langkah kongkret IDAI untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan anak sejak lahir di seluruh Indonesia.
“Kami berharap aplikasi yang ditunjang dengan berbagai fitur ini akan memudahkan orangtua untuk mendapatkan informasi, memonitor perkembangan anak serta membuka akses terhadap tenaga medis dokter dengan mudah. Aplikasi PrimaKu dapat mengatasi keterbatasan informasi dan akses layanan kesehatan bagi orangtua di Indonesia,” jelas dr Piprim dalam keterangan resmi yang diterima Tribunjogja.com, Jumat (5/11/2021).
Sementara, pencetus ide aplikasi PrimaKu, Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K) FAAP FRCPI (Hon) menambahkan berkembangnya healthtech parentry di Indonesia menjadi salah satu hasil dari inovasi dan solusi parenting di kemajuan era digital.
Kehadiran berbagai macam platform healthtech parentry harus semakin memudahkan new parents untuk memantau tumbuh kembang anak dan kesehatan anak sesuai usianya.
Baca juga: Anggota DPR RI Sebut Anak Muda Terancam Obesitas Karena Kencanduan Gadget
“Kita berharap PrimaKu juga dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya dalam melahirkan generasi yang sehat, kuat, hebat, dan unggul di dunia” kata Prof Aman.
Diketahui, data profil kesehatan ibu dan anak pada tahun 2020 mencatat tingkat prevalensi stunting pada anak balita Indonesia di tahun 2019 sebesar 27,67 persen.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah Indonesia menargetkan prevalensi stunting anak balita tahun 2024 sebesar 14,00 persen.
Data yang sama mencatat persentase anak umur 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap pada tahun 2020 baru mencapai 57,17 persen.