Tafsir Weton

9 Weton yang Hidupnya Serba Kekurangan, Sulit Sukses, dan Kerap Dipermalukan Orang

Setidaknya ada 9 weton yang diramalkan hidupnya serba kekurangan dan jauh dari keberuntungan. Hal ini diperoleh dari hasil Pangasaran dan Pancasuda

Editor: Mona Kriesdinar
IST
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Setidaknya ada 9 weton yang diramalkan hidupnya serba kekurangan dan jauh dari keberuntungan. Hal ini diperoleh dari hasil perhitungan Pangasaran dan Pancasuda.

Mereka adalah orang yang lahir pada Ahad Kliwon, Senen Wage, Slasa Pahing, Rebo Kliwon, Kemis Pahing, Kemis Pon, Jemuwah Legi, Jemuwah Pon, dan Setu Wage.

Adapun pangasaran adalah penggolongan watak manusia berdasarkan saptawara dan pancawara. Sementara pancasuda adalah penggolongan watak manusia yang dihitung dari angka-angka khusus yang diberikan pada saptawara dan pancawara.

Berdasarkan hal itu, kesembilan weton yang dikenal kurang beruntung dan hidupnya serba kekurangan adalah mereka yang memiliki pancasuda Lebu Katiyup Angin dan Satriya Wirang. Meski kurang beruntung, namun mereka memiliki sisi positif dalam hal karakter.

Siapa saja mereka?

1. Ahad Kliwon

Orang yang lahir pada ahad kliwon memiliki pangasaran Lakuning Lintang dengan pancasuda Lebu Katiyup Angin.

Artinya Ia memiliki sifat bintang, yakni lemah hati, kesepian dan sengsara. Ia pun memiliki kecenderungan tidak menetap (dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain).

Namun hidupnya kerap kali serba kekurangan.

Ia juga jauh dari keberuntungan, dan sulit mendapat kemajuan dalam pekerjaan dan usahanya.

Sarana penolaknya adalah dengan menyebar debu.

2. Senen Wage

Orang yang lahir pada Senen Wage memiliki pangasaran Lakuning Bumi dengan pancasuda Lebu Katiyup Angin.

Ia memiliki sifat bumi yakni pemurah, pengampun, dan pelindung.

Namun, ia juga menjalani hidup yang serba kekurangan, dan sulit mendapatkan kemajuan dalam pekerjaan dan usahanya.

Sarana penolaknya adalah dengan menyebar debu.

3. Slasa Pahing

Orang yang lahir pada Slasa Pahing memiliki pangasaran Aras Kembang dengan pancasudah Satriya Wirang.

Artinya ia memang memesona dan mudah memikat orang.

Namun di waktu bersamaan, ia juga kerap dipermalukan orang untuk menjatuhkan wibawanya. Sarana penolaknya adalah mengeluarkan darah (menyembelih ayam atau kambing).

4. Rebo Kliwon

Orang yang lahir pada Rebo Kliwon memiliki pangasaran Lakuning Srengenge dan pancasuda Lebu Katiyup Angin.

Artinya, ia memiliki sifat seperti matahari, dengan karakter terang dan berwibawa, dan mencerahkan.

Namun demikian, ia juga menjalani hidup yang serba kekurangan, dan sulit mendapatkan kemajuan dalam pekerjaan dan usahanya.

Sarana penolaknya adalah dengan menyebar debu.

5. Kemis Pahing

Orang yang lahir pada Kemis Pahing memiliki pangasaran Lakuning Bumi dengan pancasuda Lebu Katiyup Angin.

Artinya ia memiliki sifat bumi, dengan karakter pemurah, pengampun, dan pelindung.

Namun ia juga menjalani hidup yang serba kekurangan, dan sulit mendapatkan kemajuan dalam pekerjaan dan usahanya.

Sarana penolaknya adalah dengan menyebar debu.

6. Kemis Pon

Orang yang lahir pada Rebo Kliwon memiliki pangasaran Lakuning Srengenge dan pancasuda Satriya Wirang.

Artinya, Ia memiliki sifat seperti matahari dengan karakter terang dan berwibawa, dan mencerahkan.

Namun, ia juga kerap dipermalukan orang untuk menjatuhkan wibawanya. Sarana penolaknya adalah mengeluarkan darah (menyembelih ayam atau kambing).

7. Jemuwah Legi

Orang yang lahir pada Jemuwah Legi memiliki pangasaran Aras Tuding dengan pancasuda Satriya Wirang.

Artinya, ia memiliki sifat telunjuk jari, dengan karakter sering ditunjuk dalam hal apa pun.

Namun, ia juga kerap dipermalukan orang untuk menjatuhkan wibawanya. Sarana penolaknya adalah mengeluarkan darah (menyembelih ayam atau kambing).

8. Jemuwah Pon

Orang yang lahir pada Jemuwah Pon, memiliki pangasaran Lakuning Lintang dengan pancasuda Lebu Katiyup Angin.

Artinya ia memiliki sifat bintang, yakni lemah hati, kesepian dan sengsara. Ia pun memiliki kecenderungan tidak menetap (dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain).

Ia juga menjalani hidup yang serba kekurangan, dan sulit mendapatkan kemajuan dalam pekerjaan dan usahanya.

Sarana penolaknya adalah dengan menyebar debu.

9. Setu Wage

Orang yang lahir pada Setu Wage memiliki pangasaran Lakuning Lintang dengan pancasuda Satriya Wirang.

Artinya ia memiliki sifat bintang, yakni lemah hati, kesepian dan sengsara. Ia pun memiliki kecenderungan tidak menetap (dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain).

ia juga kerap dipermalukan orang untuk menjatuhkan wibawanya. Sarana penolaknya adalah mengeluarkan darah (menyembelih ayam atau kambing).

Tafsir Weton

Sebagai informasi, untuk mengetahui karakter seseorang berdasarkan weton, maka harus diketahui terlebih dahulu pancawarna dan saptawarnanya.

Filolog dan Konsultan Pawukon di Museum Radya Pustaka Surakarta Totok Yasmiran, sebagaimana dilansir kompas.com, menjelaskan bahwa pancawarna adalah pembagian hari berdasarkan pasarannya atau nama hari dalam bahasa Jawa.

Contohnya adalah Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Sedangkan jika hari dibagi berdasarkan saptawarna maka menjadi Ngadah atau Ahad, Senen, Slasa, Rebo, Kemis, Jemuwah, dan Setu.

Berikut pembagian karakter seseorang berdasarkan weton yang diperoleh dari kombinasi pancawarna dan saptawarna ;

1. Ahad

  • Wage: Lakuning Angin (Satriya Wibawa)
  • Kliwon: Lakuning Lintang (Lebu Katiyup Angin)
  • Legi: Aras Pepet (Sumur Sinaba)
  • Pahing: Lakuning Rembulan (Wasesa Segara)
  • Pon: Aras Kembang (Bumi Kapetak)

2. Senen

  • Wage: Lakuning Bumi (Lebu Katiyup Angin)
  • Kliwon: Aras Kembang (Satria Wirang)
  • Legi: Lakuning Angin (Tunggak Semi)
  • Pahing: Lakuning Lintang (Bumi Kapetak)
  • Pon: Aras Tuding (Sumur Sinaba)

3. Slasa

  • Wage: Lakuning Geni (Wasesa Segara)
  • Kliwon: Aras Tuding (Sumur Sinaba)
  • Legi: Lakuning Geni (Wasesa Segara)
  • Pahing: Aras Kembang (Satriya Wirang)
  • Pon: Aras Pepet (Satriya Wibawa)

4. Rebo

  • Wage: Lakuning Banyu (Wasesa Segara)
  • Kliwon: Lakuning Srengenge (Lebu Katiyup Angin)
  • Legi: Aras Kembang (Sumur Sinaba)
  • Pahing: Lakuning Banyu (Wasesa Segara)
  • Pon: Lakuning Rembulan (Bumi Kapetak)

5. Kemis

  • Wage: Aras Kembang (Tunggak Semi)
  • Kliwon: Lakuning Banyu (Bumi Kapetak)
  • Legi: Lakuning Lintang (Satriya Wibawa)
  • Pahing: Lakuning Bumi (Lebu Katiyup Angin)
  • Pon: Lakuning Srengenge (Satria Wirang)

6. Jemuwah

  • Wage: Aras Pepet (Sumur Sinaba)
  • Kliwon: Lakuning Rembulan (Wasesa Segara)
  • Legi: Aras Tuding (Satriya Wirang)
  • Pahing: Lakuning Srengenge (Tunggak Semi)
  • Pon: Lakuning Lintang (Lebu Katiyup Angin)

7. Setu

  • Wage: Lakuning Lintang (Satriya Wirang)
  • Kliwon: Lakuning Bumi (Tunggak Semi)
  • Legi: Lakuning Rembulan (Bumi Kapetak)
  • Pahing: Lakuning Geni (Satriya Wibawa)
  • Pon: Lakuning Banyu (Wasesa Segara)

Pangasaran dan Pancasuda

Penjabaran makna dapat dilihat melalui dua hal, salah satunya adalah pangasaran—penggolongan watak manusia berdasarkan saptawara dan pancawara.

Sementara hal lainnya adalah pancasuda, atau penggolongan watak manusia yang dihitung dari angka-angka khusus yang diberikan pada saptawara dan pancawara.

Berikut uraiannya ;

Pangasaran

1. Aras Tuding

Memiliki sifat telunjuk jari. Dengan karakter sering ditunjuk dalam hal apa pun.

2. Aras Kembang

Memiliki sifat bunga, ia memesona dan memikat lawan jenisnya.

3. Lakuning Lintang

Ia memiliki sifat bintang, yakni lemah hati, kesepian dan sengsara. Ia pun memiliki kecenderungan tidak menetap (dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain).

4. Lakuning Rembulan

Memiliki sifat bulan. Ia dikenal simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan.

5. Lakuning Srengenge

Ia memiliki sifat seperti matahari. Dengan karakter terang dan berwibawa, dan mencerahkan.

6. Lakuning Banyu

Ia memiliki sifat seperti air. Dengan karakter tenang, selalu mengalir ke tempat yang rendah karena tahu persis di mana akan mendapatkan rezekinya. Ia juga cenderung memiliki perencanaan yang matang.

7. Lakuning Bumi

Ia memiliki sifat bumi. Dengan karakter pemurah, pengampun, dan pelindung.

8. Lakuning Geni

Ia memiliki sifat api, dengan karakter temperamental, emosional, mudah marah dan naik pitam, tapi juga pemberani.

9. Lakuning Angin

Ia memiliki sifat angin, dengan karakter pandai mengambil hati orang, tetapi menakutkan jika sedang marah.

10. Aras Pepet atau Lakuning Pandhita Sakti

Sifatnya tertutup atau pertapa sakti. Ia sering sering laku prihatin, hidup menderita dan serba kekurangan, serta sulit mencapai apa yang diinginkan.

Pancasuda

1. Wasesa Segara

Orang dengan weton ini memiliki sifat pemurah, pemaaf, berwibawa, dan bertanggung jawab.

2. Tunggak Semi

Penghasilannya selalu terjamin, rezeki selalu ada.

3. Satriya Wibawa

Dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.

4. Sumur Sinaba

Dicari orang karena petuah dan nasehatnya, serta banyak pengetahuannya.

5. Bumi Kapetak

Suka bekerja, kuat menahan kecewa dan penderitaan, rapi dan bersih hidupnya namun pendendam. Sarana penolaknya adalah menanam atau mengubur tanah.

6. Satriya Wirang

Luhur budinya tetapi selalu dipermalukan orang, tidak berwibawa. Sarana penolaknya adalah mengeluarkan darah (menyembelih ayam atau kambing).

7. Lebu Katiyup Angin

Serba kekurangan hidupnya, jauh dari keberuntungan, dan sulit mendapat kemajuan dalam pekerjaan dan usahanya. Sarana penolaknya adalah dengan menyebar debu. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved