Pemkot Yogya Bangun Gedung Parkir Vertikal di Komplek Balai Kota, Ditargetkan Selesai Desember
Pemkot Yogya Bangun Gedung Parkir Vertikal di Komplek Balai Kota, Ditargetkan Selesai Desember
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal merealisasikan tempat parkir khusus sepeda motor yang mengusung konsep vertikal di Balai Kota setempat.
Sesuai rencana, proyek tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2021 mendatang.
Kepala Bidang Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), Fakhrul Nur Cahyanto mengatakan parkir vertikal dihadirkan sebagai antisipasi keterbatasan lahan.
Apalagi, keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Balai Kota membuat warga masyarakat yang datang akan semakin banyak.
Sebagai informasi, sistem parkir vertikal ini bisa menjadi percontohan, atau pilot project bagi kawasan perkotaan. Bukan tanpa sebab, sejauh ini, di Kota Yogyakarta, baru terdapat satu tempat parkir yang mengusung konsep serupa, yang dikelola RS PKU Muhammadiyah.
"Ini sesuai kebutuhan, karena parkir untuk karyawan dan pengunjung sudah sangat mendesak ya, jadi ada alternatif. Dengan skema vertikal, lahan yang dibutuhkan itu kan jauh lebih sedikit," jelas Fakhrul, Selasa (26/10/2021).
Menurutnya, pembangunan parkir vertikal dibayai penuh oleh APBD Kota Yogyakarta dengan anggaran Rp2,5 miliar. B
erdiri di atas lahan seluas 6,5×8,5 meter persegi, gedung enam lantai, dengan tinggi 10-12 meter itu, diperkirakan sanggup menampung sekira 200 sepeda motor.
"Jadi, ini perdana di komplek Balai Kota. Kalau memang dianggap berhasil, nanti akan dilanjutkan. Kita tentu akan evaluasi juga, ya, setelah yang ini terbangun, seperti apa, kedepannya itu bagaimana nanti," ungkapnya.
Baca juga: Pertama di Kota Yogyakarta, RS PKU Muhammadiyah Gunakan Parkir Tingkat Bertenaga Hidrolik
Dijelaskannya, sistem parkir vertikal ini bakal ditunjang sebuah lift di bagian tengah, serta ruang transisi di bagian depan.
Sehingga, pengunjung, atau pegawai nanti, cukup menaruh kendaraannya di bagian depan, lalu petugas bertanggjawab memasukkan ke lokasi parkir.
"Kemudian, misalnya, lantai satu penuh, terus ke lantai dua, dan seterusnya. Di tengah juga ada semacam void (ruang terbuka), untuk naik turunnya lift," tandasnya.
Ia mengakui realisasi proyek tersebut sedikit banyak didasari rekomendasi dari Dinas Perhubungan, yang tempo hari sempat menggelar studi banding ke Bandung untuk melihat pengelolaan parkir vertikal.
Apalagi, pihaknya menilai, hal itu cocok untuk Kota Yogyakarta.
Dengan lahan yang sangat terbatas, plus tingginya harga tanah, berat bagi siapapun untuk merealisasikan tempat parkir yang benar-benar representatif.