PSS Sleman

Ultimatum Tiga Tuntutan BCS Tak Berbuah Keputusan Apapun, Bupati Sleman Bentuk Tim Mediasi

Tim Mediasi terdiri dari berbagai stakeholder di Kabupaten Sleman dengan pelindung Bupati bersama Wakil Bupati dan Ketua DPRD Sleman.

Tribun Jogja/ Hanif Suryo
Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) saat mendukung tim kebanggannya kontra Persija Jakarta pada ajang Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 15 Maret 2019. 

"Saya pikir kalau Dejan kita ganti dulu yang prioritas, dan kita mendapatkan pelatih yang obyektif, tentunya dia juga tidak akan memainkan yang namanya Arthur kan bu?," tambahnya.

Lebih lanjut Agus menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memerintahkan kepada jajaran manajemen untuk memindahkan homebase PSS keluar dari Sleman sebagaimana yang mencuat beberapa waktu terakhir.

"Kami tidak pernah memerintahkan, memindahkan homebase Sleman (PSS) ke tempat lain. Saya pun kaget, itu apa kok berani-beraninya memindahkan homebase Sleman ke tempat lain. Wah ini nggak sopan, ini kurang ajar," kata Agus.

"Saya berani ajukan ke tuntutan ke pengadilan manapun bahwa saya tidak pernah memerintahkan untuk memindahkan homebase Sleman ke tempat lain, saya janji," tambahnya.

Bak benang kusut, permasalahan antara manajemen PT PSS Sleman dan suporternya tak kunjung terurai.

Desakan suporter PSS yang berharap pelatih kepala Dejan Antonic dipecat menyusul jebloknya performa Laskar Sembada, tak kunjung menemui jawaban, polemik pun malah kian melebar.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, lantaran tak kunjung mendapatkan jawaban soal realisasi tiga tuntutan, komunitas suporter klub PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) menggelar audiensi dengan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Jumat (15/10/2021) dini hari WIB.

Hal tersebut dilakukan lantaran tuntutan Sleman Fans belum mampu dipenuhi dewan komisaris dan pemegang saham mayoritas PT PSS. Mengingat telah dilakukan penagihan janji yang disepakati hari ini. Hari dimana sebelum Series 2 akan digelar, Jumat (15/10) hari ini.

Mosi Tidak Percaya
BCS juga lantang menyuarakan mosi tidak percaya menyusul tuntutan mereka yang tak kunjung dijawab oleh manajemen PT Putra Sleman Sembada (PSS).

"MOSI TIDAK PERCAYA!," cuit akun Twitter BCSXPSS_1976, Kamis (14/10/2021) pukul 23.05 WIB.

"Genting. PSS Sleman kini kian menjauh. Gejolak dalam akar rumput menumbuh tak terbendung. Akumulasi permasalahan di tubuh klub yang tak kunjung usai justru semakin menguatkan tiga tuntutan Sleman Fans,"

"Petak umpet. Kemanapun juga kami datangi, kami cari PSS Sleman kami. Dari Sleman ke Bandung lalu Jakarta. Acuh, tiada berpulang pasca seri pertama. Berdalih seri kedua akan berlangsung di Jakarta. Tanpa mampir, PSS bertolak ke Surakarta,"

"Beriringan dengan tuntutan Sleman Fans yang belum mampu dipenuhi dewan komisaris dan pemegang saham mayoritas. Mengingat telah dilakukan penagihan janji yang disepakati hari ini. Hari dimana sebelum Series 2 akan digelar,"

"Maka malam ini kami akan membawa tuntutan ini kepada Kepala Daerah, yakni Bupati Sleman. PSS adalah aset daerah yang harus diperjuangkan dan diselamatkan bersama,"

"Berdasarkan dari pertemuan perwakilan BCS dengan Bapak Agus Projosasmito tempo hari di Jakarta, kami mendapatkan informasi bahwa ada satu nama pemegang saham mayoritas lain, Ibu Effy Soenarni Soeharsono. Fakta yang ditemukan bahwa Ibu Effy adalah ibu dari Arthur Daniel Irawan,"

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved