PSS Sleman
Ultimatum Tiga Tuntutan BCS Tak Berbuah Keputusan Apapun, Bupati Sleman Bentuk Tim Mediasi
Tim Mediasi terdiri dari berbagai stakeholder di Kabupaten Sleman dengan pelindung Bupati bersama Wakil Bupati dan Ketua DPRD Sleman.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM SLEMAN- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, membentuk tim mediasi sebagai tindak lanjut dari ultimatum soal tiga tuntutan BCS dan Slemania yang sejauh ini tak berbuah keputusan apapun.
Sebagaimana diketahui, pemegang saham mayoritas PT Putra Sleman Sembada (PSS) belum memberikan keputusan untuk memberikan jawaban tegas terhadap tiga tuntutan BCS dan Slemania hingga tenggat waktu yang diberikan, Senin (18/10) pukul 16.00 WIB lalu.
"Sebagai tindak lanjut aksi supporter PSS Sleman Senin malam, Saya dan mas Wabup Danang Maharsa membentuk Tim Mediasi," cuit Kustini Sri Purnomo di akun twitter pribadinya, Selasa (19/10).
Dalam cuitan berikutnya, Kustini menjelaskan bahwa tim ini bertujuan menjalin komunikasi intensif dengan suporter dan manajemen untuk menemukan titik temu antar masing-masing elemen, sehingga dihasilkan solusi yang paling baik.
"Tim Mediasi terdiri dari berbagai stakeholder di Kabupaten Sleman dengan pelindung Bupati bersama Wakil Bupati dan Ketua DPRD Sleman," cuitnya lagi.
Sebelumnya, Senin (18/10), melalui akun twitternya, Kustini menyampaikan 4 poin isi pertemuan yang digelar dengan pemegang saham mayoritas PT Putra Sleman Sembada (PSS).
Pertama yakni Bupati Sleman menegaskan 3 tuntutan suporter dan mereview isi surat Pemkab ke PT Palladium.
Kedua, Agus Projosasmito telah berkomunikasi dengan pemilik saham mayoritas yang lain dan bersepakat untuk menyelesaikan. Namun, belum ada keputusan.
Ketiga, Bupati Sleman menegaskan bahwa PT PSS harus menyelesaikan secara profesional dan keputusan harus segera dikeluarkan karena sudah berlarut-larut.
Terakhir, Agus Projosasmito berkomitmen akan selalu mencari solusi paling baik buat suporter, pemain dan manajemen.
Ultimatum untuk Pemegang Saham PSS
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ultimatum soal tiga tuntutan dari suporter PSS telah disampaikan saat beraudiensi dengan Agus Projosasmito, Jumat (15/10) lalu, juga melalui surat resmi dari Pemkab Sleman.
Melalui ultimatum tersebut, Kustini meminta jawaban tegas terkait tiga tuntutan dari Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania.
Jawaban tegas yang dimaksud Kustini adalah tuntutan suporter agar Direktur Utama PSS, Marco Gracia Paulo, pelatih Dejan Antonic, dan pemain Arthur Irawan keluar.
Pasalnya, hingga saat ini manajemen PT PSS terkesan mengulur waktu dan tidak mengindahkan tuntutan suporter tersebut.