5 Museum yang Dekat dengan Jalan Malioboro, Bisa Ditempuh Jalan Kaki

Ada 5 museum yang lokasinya dekat dengan Jalan Malioboro. Kelima museum ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM / Ardhike Indah
Pengunjung Jalan Malioboro bisa memanfaatkan alat pengukuran suhu tubuh sebelum melanjutkan perjalanan di pedestrian. 

TRIBUNJOGJA.COM - Seiring dengan penurunan kasus covid-19, sejumlah fasilitas publik termasuk di antaranya kawasan wisata mulai dibuka untuk umum. Namun pembukaan kawasan wisata dan obyek wisata ini harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan ketat serta dengan persyaratan sudah divaksin.

Salah satu destinasi yang sudah dibuka yakni kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta.

Anda bisa mengunjungi Malioboro dengan terlebih dahulu melakukan scan barcode PeduliLindungi serta mematuhi aturan semisal pembatasan jumlah pengunjung.

Nah jika Anda sudah cukup puas mengunjungi Malioboro, cobalah untuk mengunjungi obyek wisata lainnya yang lokasinya berdekatan dengan Jalan Malioboro.

Di lokasi ini, Anda bisa mengunjungi obyek wisata sejarah dan edukatif di museum-museum yang tersebar di beberapa titik berdekatan dengan Jalan Malioboro.

Sayangnya, untuk saat ini, 18 Oktober 2021, museum-museum memang belum dibuka untuk umum.

Meski demikian, bukan tidak mungkin pembukaan museum akan segera dilaksanakan jika tren kasus covid-19 terus menunjukkan penurunan.

Berikut ini daftar museum yang dekat dengan Jalan Malioboro yang bisa Anda kunjungi terutama ketika obyek-obyek wisata ini sudah dibuka untuk umum :

1. Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg berada di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta, sekitar 500 meter dari Pasar Beringharjo.

Museum Benteng Vredeburg ini merupakan bangunan bekas benteng kolonial. Bangunan yang awalnya merupakan kompleks militer tersebut kemudian diubah menjadi museum perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dibuka pada tahun 1992.

Museum ini menyajikan sangat banyak koleksi diorama yang terbagi ke dalam empat ruangan utama. Yakni Diorama I, Diorama II, Diorama III dan Diorama IV.

Adapun Ruang Diorama I terdiri dari 11 minirama yang menggambarkan peristiwa sejak periode Pangeran Diponegoro sampai masa pendudukan Jepang di Yogyakarta.

Ruang Diorama II terdiri dari 19 minirama yang menggambarkan peristiwa sejarah Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan Agresi Militer Belanda di Indonesia.

Ruang Diorama III terdiri dari 18 minirama yang menggambarkan peristiwa sejak adanya Perjanjian Renville sampai pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved