Serial Dokumenter House of Secrets : Nasib Rumah Burari Pascakematian Tragis 11 Anggota Keluarga
Serial dokumenter ‘House of Secrets: The Burari Deaths’ yang tayang di Netflix sejak 8 Oktober 2021 menjadi bahan pembicaraan di media sosial.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Serial dokumenter ‘House of Secrets: The Burari Deaths’ yang tayang di Netflix sejak 8 Oktober 2021 menjadi bahan pembicaraan di media sosial.
Sebab, kematian 11 anggota keluarga Chundawat di Burari, India itu dianggap ironis.
Mayat sepuluh anggota keluarga ditemukan tergantung dalam formasi melingkar, ditutup matanya, disumpal dengan pita, dengan anggota badan diikat.
Mereka adalah Lalit (45) dan istrinya Tina (42), kakak laki-lakinya Bhavnesh Singh (50) dan istri Savita (48), anak-anak Neetu (25), Monu alias Maneka (23), Dhruv alias Dushyant (15), dan Shivam (15), saudara perempuan mereka Pratibha alias Baby (48), dan putrinya Priyanka (33).
Sementara, sang nenek, Narayani Devi (77), ditemukan tewas di lantai kamar lain, yang masih terkunci hingga hari ini.
Adapun kematian mereka dipastikan sebagai kematian yang tidak disengaja.
Buku harian yang ditemukan di rumah itu diduga menunjukkan bahwa keluarga tersebut mencoba melakukan ritual untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada dewa.
Baca juga: Fakta Kematian 11 Orang di Serial Dokumenter Netflix, House of Secrets: The Burari Deaths
Diyakini, ritual itu dipimpin oleh Lalit, yang keluarganya mengira dia telah menjadi medium arwah Bhopal Singh, sang ayah, yang meninggal pada 2006.
Dalam ritual, Lalit tidak berpikir bahwa apa yang mereka lakukan bisa menyebabkan kematian dan setelah 10-15 menit menggantungkan diri, mereka akan bantu satu sama lain melepaskan ikatan.

Tribun Jogja mengutip The Print, surat kabar di India untuk mengetahui bagaimana nasib rumah Burari pascatragedi menyedihkan itu terjadi.
Dalam laporan di awal Januari 2021 itu, dikatakan bahwa para tetangga menggambarkan rumah yang ditempati keluarga Chundawat adalah rumah yang bagus dan luas.
Sayang, kini harga sewanya harus murah, sangat murah, didorong oleh label rumah horror yang disematkan warga setempat.
Saat ini, rumah tiga lantai tersebut dihuni oleh dua keluarga.
Mereka adalah Kashyaps, tinggal di lantai dasar dan juga menjalankan pusat diagnostik di tempat itu.
Sedangkan Ali adalah orang yang telah merawat properti itu sejak 2018, tinggal di rumah pertama dan kedua.
Rumah keluarga yang pernah menjadi tempat bunuh diri itu membuat sulit Dinesh Singh Chundawat.