Pihak Sekolah Tak Keberatan 

Kepala SMPN 1 Mlati, Didik Saifurrakhman menyatakan, pihaknya tidak keberatan jika siswa baru memakai seragam SD.

Editor: Agus Wahyu
https://sma3jogja.sch.id/
SMA Negeri 3 Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala SMPN 1 Mlati, Didik Saifurrakhman menyatakan, pihaknya tidak keberatan jika siswa baru memakai seragam SD. Menurut dia, semua siswa memiliki hak yang sama dalam belajar. "Kalau belum punya seragam, ya, tidak apa-apa, pakai seragam SD dulu. Jangan sampai kita tidak memberikan hak untuk belajar," ungkapnya.

Sejak dilaksankan tatap muka pada 4 Oktober lalu, belum ada siswa yang mengeluh kesulitan seragam. Jika ada siswa dari keluarga tidak mampu, pihaknya pun siap mengusulkan agar mendapat beasiswa.

Sekolah di Gunungkidul pun memberikan toleransi pada para pelajar. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala SMP Negeri 2 Wonosari, Purwanto. "Semisal ada yang memang tidak punya (seragam), tidak apa-apa," katanya saat dihubungi pada Selasa (12/10/2021).

Purwanto menyebut tidak banyak pelajar di sekolahnya yang mengalami masalah seragam. Itu sebabnya, pihaknya memberikan kelonggaran agar mereka tetap bisa datang ke sekolah mengikuti PTM.

Kelonggaran yang diberikan antara lain membebaskan pelajar mengenakan pakaiannya sendiri asalkan tetap bebas rapi. Kendati begitu, ia tak menampik ada pelajar yang tetap memaksakan untuk memakai seragam sekolah meski sudah sempit. "Kebanyakan sudah sesak, celana cingkrang (di atas mata kaki)," ungkap Purwanto.

Meski memberikan kelonggaran, ia tetap berupaya agar jangan sampai pelajar ke sekolah tanpa seragam. Terutama untuk alasan di luar karena tidak lagi muat dikenakan. Upaya yang dilakukan adalah memberikan bantuan. Purwanto mengatakan beberapa guru di sekolahnya sudah memberikan bantuan seragam pada pelajar yang membutuhkan.

Wakil Kepala SD Negeri Piyaman 2, Wonosari, Isdiyantoro juga mengungkapkan masih ada sejumlah pelajar yang datang bukan dengan seragam sekolah. Namun jumlahnya tak sebanyak saat awal PTM. "Ada, tapi secara persentase terbilang sedikit," katanya.

Sama halnya Purwanto, Isdiyantoro mengatakan pihaknya juga memberikan toleransi pada pelajar yang kesulitan seragam. Antara lain boleh memakai pakaian bebas namun tetap rapi dan bersepatu tertutup.

Ia mengatakan toleransi diberikan mengingat ada kondisi wali pelajar yang terbatas secara ekonomi. Meski demikian, ia menilai masalah seragam ini bisa diatasi baik dari sekolah maupun wali pelajar. "Apalagi ada bantuan PIP (Program Indonesia Pintar), itu bisa jadi solusi," ujar Isdiyantoro.

Sementara itu Kepala Sekolah SMP 3 Pleret, Darsiti menyatakan bahwa tidak ada permasalahan tentang seragam di sekolahnya. "Mereka sudah mengikuti aturan. Kelas 7 malah seragamnya baru-baru. Mereka sudah punya seragam dan tidak ada kendala," ujarnya.

Seragam SMP
SMA di Kota Yogyakarta meminta siswa untuk tetap menggunakan seragam saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Meski begitu, bagi yang belum punya, diperbolehkan untuk tidak mengenakan terlebih dahulu dan diharapkan bisa segera mengikuti peraturan yang sudah ada.

“Untuk seragam, bagi kelas X yang sudah memiliki seragam, silakan digunakan. Sementara, untuk kelas XI dan XII, menggunakan seragam sesuai ketentuan sekolah,” ungkap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 3 Yogyakarta, Didik Purwaka SPd MPd kepada Tribun Jogja, Selasa (12/10/2021).

SMAN 3 Yogyakarta baru akan memulai PTM Rabu (13/10) ini. Adapun PTM dilaksanakan selama tiga sesi untuk kelas X-XII. Kelas XII akan masuk pada pukul 07.15 WIB, kelas XI masuk jam 08.15 WIB, dan kelas X masuk jam 09.15 WIB.

Jam pelajaran pun dibagi menjadi tiga sesi dengan masing-masing sesi berjalan selama 45 menit, tanpa istirahat, tidak ada pembukaan kantin, dan tanpa pelajaran olahraga. “Satu kelas nantinya berisi 18 orang. Biasanya 36 orang, tapi harus kami kurangi kan sesuai dengan arahan pemerintah. Satu angkatan sendiri membutuhkan 7 kelas,” tuturnya.

Didik menambahkan, per Selasa (12/10), orang tua/wali murid sudah diberi sosialisasi terkait adanya PTM. Menurutnya, respons orang tua cukup baik dan mendukung PTM segera dilaksanakan. “Semua berharap PTM akan lancar, dan anak-anak bisa kembali belajar tatap muka di sekolah lagi,” jelasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved