Perjuangan Agus Guru Honorer di Tangerang, Nyambi Cosplay Robot Bumblebee hingga Jualan Gorengan
Namun pandemi Corona dua tahun terakhir tiada ampun. Jadi guru honor plus profesi sampingannya sebagai cosplay robot Bumblebee harus terhenti
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Dari pernikahannya itu Agus dikaruniai dua orang anak. Berjalannya waktu, tumbuh kembang anaknya itu sempat tersendat.
"Anak saya ini sudah dua tahun belum bisa jalan sama ngomong. Karena bapak sama ibunya kan kerja, jadi anak saya diasuh sama neneknya, mungkin dari situ lambat perkembangannya," imbuh Agus.
Agus pun memutuskan agar istrinya berhenti kerja. Istrinya pun menuruti permintaan dari suaminya ini.
"Istri kan memang seharusnya di rumah ngurus anak. Makanya istri saya berhenti kerja. Setelah dia berhenti kerja, anak saya Alhamdulillah sudah bisa jalan dan ngomong," bebernya.
Kendati demikian pemasukan keluarganya merosot tajam. Dan mengakibatkan Agus terlilit hutang. "Dari situ lah saya mulai banyak hutang. Kebutuhan semakin banyak, tapi pendapatan berkurang karena istri berhenti kerja. Jadinya saya pinjam sana-sini untuk beli susu anak dan lain-lainnya," jelas Agus.
Agus menerangkan saat itu gaji yang diterimanya sebagai guru honorer hanya Rp 1,1 juta. Belum lagi ditambah harus membayar sewa kontrakan sebesar Rp 800 ribu.
"Terdesak ekonomi saya mencoba berpikir kreatif lagi. Makanya saat ini kerja sampingan jadi cosplay," terangnya.
Agus mulai berkecimpung di bidang cosplay. Dia menggunakan kostum robot untuk meraup uang demi bertahap hidup.
Kostum yang dikenakannya yaitu robot Bumblebee dari serial film Transformer. Dia memakai kostum robot berwarna kuning itu mangkal di Taman Gajah, Kota Tangerang.
Dirinya dalam sehari saja bisa meraup sekitar Rp 500 ribu. Jika lagi banyak pengunjung tembus di angka Rp 1 juta. "Saya jadi cosplay robot-robotan kalau hari libur saja Sabtu Minggu bagi waktunya," katanya.
Menurutnya selama berkecimpung di dunia cosplay ini perekonomian Agus mulai bangkit. Tetapi butuh upaya besar dalam memakai kostum tersebut.
"Berat banget kostumnya terutama di bagian kaki itu kan dari besi. Seberat 12 kilo, makanya saya lebih pilih diam saat jadi robot. Karena memang susah gerak. Belum lagi panas udaranya jadi kesulitan bernafas," ungkap Agus.
Hal itu dilakukan agar bertahan hidup demi istri dan anak-anaknya. Sebab gaji yang didapat sebagai guru honorer tak dapat menutupi kehidupan sehari-hari keluarga kecilnya itu.
"Syukurnya saya pakai kostum robot hampir 95 persen yang mau foto pada kasih uang. Belum lagi ditambah dapat orederan dari acara pesta ulang tahun, jadi buat tambah penghasilan juga," ucapnya.
Pandemi Covid-19 berakibat pada sendi-sendi perekonomian dari berbagai sektor. Termasuk Agus yang sangat berdampak sebagai cosplay robot.