Uji Labfor Keluar, Polres Klaten Segera Paparkan Penyebab Air Irigasi di Wonosari yang Berubah Merah
Nantinya hasil uji labfor tersebut bakal dipelajari oleh jajarannya sebagai pertimbangan untuk menentukan arah perjalanan kasus tersebut ke depannya
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Polres Klaten mengungkap jika hasil uji laboratorium forensik (labfor) mengenai berubahnya warna air irigasi di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten telah keluar.
Pada pekan depan, hasil tersebut akan dijemput oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Klaten ke labfor di Semarang.
"Terkait sungai (airnya sempat berubah merah) itu hasil labfornya sudah keluar tapi belum kita ambil," ujar Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana, pada awak media di Mapolres Klaten, Jumat (1/10/2021) .
Menurutnya, nantinya hasil uji labfor tersebut bakal dipelajari oleh jajarannya sebagai pertimbangan untuk menentukan arah perjalanan kasus tersebut ke depannya.
"Makanya, pekan depan terkait hasil labfor kita cek dan kita lakukan analisa dan kita baca, kalau memang itu menunjukkan ada pencemaran atau zat berbahaya nanti akan kita tindak lanjuti," jelas mantan Kasat Reskrim Polres Sragen itu.
Sebelumnya, saluran irigasi yang melintas di Desa Bulan dan Desa Ngreden Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berubah warna menjadi merah pekat.

Peristiwa itu kemudian viral dan membuat gempar jagat media sosial di Kabupaten Klaten.
Seorang warga Desa Ngreden, Wiyadi mengatakan kejadian tersebut terjadi Kamis (16/9/2021) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
"Saya tadi melihat air berubah warna merah siang sekitar pukul 13.00. Saya kaget kok bisa air kali ini berubah warna seperti itu," ujarnya saat TribunJogja.com temui di rumahnya waktu itu.
Ia mengaku sempat takut dengan berubahnya warna air di saluran irigasi tersebut karena air yang mengalir dari daerah Desa Bulan tiba-tiba berubah seperti darah.
"Saya takut, kok bisa begitu ya. Awalnya saya kira itu limbah, tapi di sekitar sini tidak ada pabrik pewarna," tambahnya.
Menurut Wiyadi, kejadian air saluran irigasi tersebut berubah warna menjadi merah baru pertama kali ia lihat.
"Tadi air mengalir dengan warna merah itu cukup lama, sekitar 15 menitan," katanya. (*)