Erupsi Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 2 Oktober 2021, Guguran Lava Meluncur 6 Kali Pagi Ini

Pada Sabtu (2/10/2021), Gunung Merapi teramati mengeluarkan 6 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke barat daya.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Twitter BPPTKG
Visual Gunung Merapi yang terpantau dari PGM Selo, Sabtu (2/10/2021). Gunung tampak, suhu udara 13°C, kelembaban 62%rh, tekanan udara 836.6hpa, angin tenang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 6 kali guguran lava, Sabtu (2/10/2021).

Adapun jarak luncur maksimal 1,5 Km ke barat daya, terlihat dalam pengamatan 6 jam. 

Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah ke arah barat.

Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 62-98 %, dan tekanan udara 627-718 mmHg. 

Baca juga: Gunung Merapi Pagi Ini Keluarkan 6 Kali Guguran Lava

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan gunung terlihat jelas hingga kabut 0-I.

“Asap kawah tidak teramati,” ujarnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 49 kali dengan amplitudo 3-25 mm berdurasi 28-175 detik.

Hembusan terjadi 18 kali dengan amplitudo 9-12 mm berdurasi 18-23 detik.

Low frekuensi terjadi sebanyak 7 kali dengan amplitudo 9-10 mm berdurasi 8-11 detik.

Hybrid/Fase Banyak terjadi 37 kali dengan amplitudo 9-13 mm, S-P 0,6-0,9 detik dan durasi 10-13 detik.

“Saat ini, Gunung Merapi masih berada di Level III atau siaga,” paparnya.

BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.

Cakupan potensi pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Baca juga: Update Gunung Merapi 1 Oktober 2021, Tidak Ada Guguran Maupun Awan Panas Pagi Ini

Sedangkan,  lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. 

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. 

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. 

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved