Komet Terbesar yang Sudah 3 Juta Tahun Tak Dekati Tata Surya Kembali Muncul, Berdiameter 155 KM
Fenomena Antariksa Langka, Komet C/2014 UN271 Terlihat, Komet Terbesar yang Sudah 3 Juta Tahun Tak Dekati Tata Surya
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Fenomena antariksa berupa pergerakan komet raksasa berdiameter 155 km tengah terjadi di bagian luar Tata Surya.
Komet bernama C/2014 UN271 (Bernardinelli-Bernstein) ini diketahui tengah mendekati Tata Surya bagian luar.
Meski memiliki ukuran super jumbo, para ilmuwan menyebut tidak perlu mengkhawatirkan soal pergerakan asteroit ini.
Bahkan para ilmuwan menyebut momen langka ini menjadi kesempatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Manusia bisa mempelajari fenomena alam cukup langka ini, termasuk soal info tentang pembentukan Tata Surya.
Komet C/2014 UN271 (Bernardinelli-Bernstein) ini merupakan obyek murni yang berasal dari Awan Oort, yakni benda es yang berjarak 2.000 hingga 100.000 unit astronomi.
"Kami memiliki previlese menemukan komet yang mungkin merupakan terbesar yang pernah dilihat. Komet itu belum pernah mengunjungi Tata Surya lebih dari 3 juta tahun," kata Gary Bernstein, penemu komet dan astronom dari University of Pennsylvania seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Jumat (1/10/2021).
Mengutip Science Alert, Kamis (30/9/2021) tata Surya bagian luar pada umumnya adalah tempat yang misterius.
Ilmuwan menggambarkan bahwa tata surya bagian luar lokasinya sangat jauh, cukup gelap, dan benda-benda di dalamnya cukup kecil. Namun spesifiknya lebih sulit untuk ditelusuri.
Beruntung, informasi lebih banyak mengenai wilayah itu berhasil didapatkan ilmuwan melalui Survei Energi Gelap (DES) yang berlangsung antara Agustus 2013 dan Januari 2019.
Survei DES meneliti langit selatan dalam inframerah dan inframerah dekat selama beberapa ratus malam, mempelajari objek seperti supernova dan gugus galaksi untuk mencoba menghitung percepatan ekspansi semesta yang dianggap dipengaruhi oleh energi gelap.
Rupanya kedalaman, keluasan, dan ketepatan survei sangat baik untuk mengidentifikasi objek-objek di luar Tata Surya yang berada di luar orbit Neptunus sekitar 30 unit astronomi dari Matahari.
Pada awal tahun ini, peneliti mengungkap telah menemukan 461 objek yang sebelumnya tak diketahi di luar Tata Surya dalam data DES.
Salah satu objek yang ditemukan oleh Bernstein dan sesama astronom Universitas Pennsylvania Pedro Bernardinelli adalah C/2014 UN271 (Bernardinelli-Bernstein).
"Kami menyimpulkan C/2014 UN271 (Bernardinelli-Bernstein) adalah komet baru dan paling murni yang pernah diamati sebab tak ada bukti pernah mendekati Matahari sebelumnya pada jarak lebih dekat dari 18 unit astronomi," tulis peneliti dalam studinya.