Dispetarung Kulon Progo Siapkan Pola Ruang di 3 Exit Tol, Di Sini Lokasinya

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetarung) sedang menyiapkan pola ruang di tiga exit tol yakni Sentolo, Wates dan YIA, Temon.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Kepala Seksi Pengaturan Tata Ruang Wilayah dan Tata Ruang Rinci, Dispetarung Kabupaten Kulon Progo, Abu Yasir Sunaryo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetarung) sedang menyiapkan pola ruang di tiga exit tol yakni Sentolo, Wates dan YIA, Temon. 

Kepala Seksi Pengaturan Tata Ruang Wilayah dan Tata Ruang Rinci, Dispetarung Kabupaten Kulon Progo, Abu Yasir Sunaryo mengatakan sejak 2018 lalu, Dispetarung sedang berproses terkait rencana detail tata ruang (RDTR).

Namun karena mekanismenya sedikit panjang proses itu sempat terhenti di kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). 

Baca juga: BBPOM Mencatat Hanya ada 1 Pabrik Obat yang Legal di DI Yogyakarta

Tahun ini ada bantuan percepatan detail tata ruang. Pihaknya mengarahkan pola ruang semacam perkotaan modern dengan tingkat koefisien dasar bangunan (KDB) di bawah kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) kurang lebih 45 meter dari permukaan air laut. 

Keberadaan exit tol di Wates untuk mengembangkan perkotaan wates baru. 

Selain itu, RDTR di exit tol yang ada di Sentolo sesuai kajian kawasan peruntukkan industri (KPI). 

Namun hal itu tidak bisa dikerjakan dalam jangka waktu 1-2 tahun karena akan melibatkan banyak sektor. 

"Nanti butuh waktu 3-4 tahun baru diterbitkan peraturan bupati (perbup). Sebab harus minta persetujuan dari KLHS, daerah pengaliran sungai (DPS), tim koordinasi penataan ruang daerah (TKPRD), ATR/BPR sehingga mekanismenya lama," kata Yasir, Kamis (30/9/2021). 

Oleh sebab itu, adanya kawasan industri didukung oleh jalan tol untuk mobilitas barang. 

Sehingga perlu ada pemasangan penerangan jalan umum (PJU), air dan listrik berskala besar. "Apalagi industri butuh listrik besar supaya tidak mati lampu," ucapnya. 

Yasir menyebut trase jalan tol dari arah Sentolo sampai Wates sepertinya tidak ada masalah. Berbeda dengan exit tol di YIA, Temon karena terdapat banyak persimpangan.

Serta diundurkannya pintu masuk atau gate menuju bandara agar tidak ada penumpukan kendaraan sehingga menghindari macet. 

Seperti diketahui trase jalan tol di Kulon Progo sepanjang 30 kilometer akan melewati 6 kapanewon dan 15 kalurahan. 

Baca juga: Guyub Rukun Gayeng, Upaya Pemkot Yogyakarta Jaga Sinergitas Antar BUMD

Di antaranya Sentolo (Banguncipto, Kaliagung), Kokap (Hargorejo, Hargomulyo), Pengasih (Pengasih, Sendangsari, Karangsari), Nanggulan (Donomulyo), Temon (Kulur, Kaligintung, Temon Wetan, Kebonrejo, Janten, Karangwuluh) dan Wates. 

Terpisah, Panewu Pengasih, Triyanto mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi secara resmi terkait pembangunan jalan tol yang melewati wilayah Pengasih. Dikarenakan juga belum ada sosialisasi dari pihak terkait. Ia dan masyarakat setempat baru mengetahui melalui informasi yang beredar di media.

"Banyak juga masyarakat yang tanya ke kami. Tapi kami belum bisa memberikan informasinya karena juga belum dapat sosialisasi rencana akhirnya seperti apa. Survey lahan juga kami belum dapat info," ucapnya. 

Senada Lurah Wates, Bambang Sunartito mengatakan pembangunan jalan tol yang melewati Wates belum ada informasi yang jelas di tingkat kelurahan dikarenakan juga belum ada sosialisasi. 

"Untuk Kelurahan Wates belum ada informasi jadi kita belum tahu," kata Bambang. (scp)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved