Ini yang Disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato Sidang Umum ke-76 PBB
Presiden Jokowi juga menyampaikan pandangannya soal penanganan pandemi Covid-19, pemulihan perekonomian global, ketahanan iklim
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden RI, Jokowi Widodo (Jokowi), menyampaikan sejumlah hal pada pidatonya di sidang majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (23/9/2021) pagi.
Dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi di antaranya menyampaikan terkait politisasi dan diskriminasi vaksin Covid-19.
Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/9/2021) pagi ini.
Presiden Jokowi juga menyampaikan pandangannya soal penanganan pandemi Covid-19, pemulihan perekonomian global, ketahanan iklim, hingga perdamaian dalam keberagaman.
Baca juga: Jokowi Sepakat Pemilu 2024 Digelar Bulan April
Baca juga: Polisi Diminta Tak Berlebihan Sikapi Kritik Masyarakat, Presiden Jokowi : Saya Sudah Tegur Kapolri
"Melihat perkembangan dunia sampai sekarang ini, banyak hal yang harus kita lakukan bersama. Pertama, kita harus memberikan harapan bahwa pandemi Covid-19 akan bisa tertangani dengan cepat, adil, dan merata," ujar Presiden.
Menurutnya, kemampuan dan kecepatan antarnegara dalam menangani pandemi Covid-19, termasuk vaksinasi, sangat timpang.
Padahal semua tahu bahwa dalam penanganan pandemi "no one is safe until everyone is".
"Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal-hal ini harus bisa kita selesaikan dengan langkah-langkah nyata," katanya.

Di masa depan, Presiden menyerukan seluruh negara untuk menata ulang arsitektur sistem ketahanan kesehatan global.
Menurutnya, diperlukan mekanisme baru untuk penggalangan sumber daya kesehatan global, baik pendanaan, vaksin, obat-obatan, alat-alat kesehatan, dan tenaga kesehatan secara cepat dan merata ke seluruh negara.
"Diperlukan standarisasi protokol kesehatan global dalam hal aktivitas lintas batas negara, misalnya perihal kriteria vaksinasi, hasil tes, maupun status kesehatan lainnya," jelasnya.
Kedua, Presiden menjelaskan bahwa pemulihan perekonomian global hanya bisa berlangsung jika pandemi terkendali, dan antarnegara bisa bekerja sama dan saling membantu untuk pemulihan ekonomi.
Baca juga: Pesan-pesan Presiden Jokowi Kepada Para Rektor Saat Pertemuan Majelis Rektor PTN Indonesia
Baca juga: Momen Unik Saat Presiden Jokowi Bertemu Joko Widodo di Klaten Hingga Warga Menangis Haru
Indonesia dan negara berkembang lainnya, membuka pintu seluas-luasnya untuk investasi yang berkualitas.
"Yaitu yang membuka banyak kesempatan kerja, transfer teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan berkelanjutan," tambahnya.
Ketiga, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa komitmen Indonesia terhadap ketahanan iklim, pembangunan yang rendah karbon, serta teknologi hijau sudah jelas dan tegas.