Serie A
AC MILAN: Alexis Saelemaekers, dari Pertaruhan Massara hingga Jadi Pilar Utama Pioli
Pemain Belgia itu tiba pada Januari 2020 dan sebagai besar orang tidak dikenal penyerang sayap dari Anderlecht itu
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Apa kata Saelemaekers?

Alexis Saelemaekers yakin timnya bisa memperjuangkan gelar Scudetto dan berterima kasih kepada pelatih kepala Stefano Pioli atas kepercayaannya.
Tepat sebelum satu jam pertandingan melawan Venezia malam ini Pioli memutuskan untuk mengubah keadaan untuk mencoba dan memasukkan darah segar ke dalam permainan.
Ballo-Toure, Florenzi dan Gabbia adalah pemain-pemain yang digantikan masing-masing oleh Theo Hernandez, Alexis Saelemaekers dan Fikayo Tomori.
Saelemaekers adalah salah satu pemain yang dimasukkan dan dia berhasil membuat dampak yang sangat positif pada laga itu.
Pemain Belgia itu diplot Pioli untuk memberikan ancaman bagi pemain bertahan lawan dan menyebabkan masalah dengan umpan-umpannya.
Faktanya, sebuah usaha gemilangnya dari lapangan tengah saat berkerja sama dengan Franck Kessie dan melewati pemain lawan sebelum melepaskan assist ke Hernandez adalah luar biasa.
“Saya mencoba membantu tim dan saya berhasil, terima kasih juga kepada rekan satu tim saya. Kami masuk dalam kondisi baik, kami senang,” ujarnya dikutip Tribun Jogja dari Sky Italia via SempreMilan.

Ditanya tentang Scudetto, ia pun langsung memberikan jawaban secara lugas dan tanpa basa-basi.
“Tim yang kompetitif selalu ingin menang, kami akan mencoba melakukannya musim ini. Kami akan mencoba melakukan sesuatu yang indah.”
Saelemaekers bahkan meneaskan bahwa AC Milan tidak menargetkan untuk meraih posisi kedua atau bahkan ketiga musim ini.
“Saya pikir ini adalah tim kompetitif yang ingin menang, kami tidak memulai dengan ingin finis kedua atau ketiga.
“Kemudian tentu saja kami menjalani pertandingan demi pertandingan dan melihat di mana kami akan berada nanti.”
Ia juga merasa menjadi pemain yang lebih baik sejak bergabung dengan AC Milan.
“Jelas bahwa pekerjaan dan kepercayaan pelatih membuat saya tumbuh, tetapi juga berkat tim.