Obral Ribuan Rumah Kos di Yogyakarta Sampai Banting Harga, Berpotensi Turunkan PAD
Meski bukan fenomena baru, namun beberapa pemilik kos menjual bangunannya lantaran untuk bertahan hidup.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ribuan indekos di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diobral di situs online jual beli property.
Meski bukan fenomena baru, namun beberapa pemilik kos menjual bangunannya lantaran untuk bertahan hidup.
Terpantau disalah satu situs jual beli property itu ada beragam jenis rumah kos mulai dari harga ratusan juta hingga puluhan miliar.
Salah satu contoh telah ditawarkan rumah kos berada di Jalan Kaliurang Km 7 dengan dicantumkan keterangan 'turun harga' yang semula dibanderol Rp5,8 miliar menjadi Rp4,5 miliar.
Salah satu penjual kos dari Optima Property, Beny Aditya, mengatakan jual beli kos di Yogyakarta bukan menjadi hal baru.
Dikatakan oleh Beny, setiap harinya ada sekitar 1.000 lebih bangunan kos yang diobral dengan harga bervariatif.
Salah satunya bangunan kos yang ditawarkan Beni berupa kos ekslusif berada di Condong Catur, Depok, Kabupaten Sleman.
Di situ tertera diskripsi bangunan di antaranya luas tanah 168 meter persegi, luas bangunan 219 meter persegi, dengan jumlah kamar ada 10.
Harga yang ditawarkan olehnya tertera sebesar Rp2,2 miliar dengan konsep bangunan dua lantai.
"Kalau di Yogyakarta banyak kos dijual sudah dari dulu, karena Jogja ini kota wisata dan pelajar. Setiap tahun puluhan ribu orang masuk ke Jogja," katanya, saat dihubungi Tribun Jogja, Senin (20/9/2021).
Bagi mereka yang melihat itu potensi bisnis, maka sudah pasti investor akan datang untuk berburu indekos sesuai yang diinginkan.
Selain pebisnis, para pencari property indekos juga ada pula dari kalangan keluarga kelas menengah keatas, yang kebetulan anaknya sedang menempuh studi di Jogja.
"Selain pebisnis, mereka juga biasanya punya anak kuliah di Jogja. Daripada bayar kost perbulan, tak belikan kos aja. Kalau anak sudah lulus dijual lagi. Itu ada yang kayak gitu," terang Beny.
"Jadi fenomena ini sudah dari dulu sebelum pandemi. Cuma ketika pandemi ini yang tadinya gak niat dijual, kemudian ada kebutuhan mendesak akhirnya dijual," imbuhnya.
Menurut Beny, saat-saat seperti ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi melalui pembelian indekos.