Pemkot Yogyakarta Sebut Positivity Rate Covid-19 di Wilayahnya Sudah Berada di Bawah 2 Persen 

Berdasar tren terkini, positivity rate di Kota Yogya mengalami perbaikan signifikan dibanding puncak lonjakan Covid-19 Juli silam. 

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
who.int
Berita Update Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Memasuki penghujung penerapan PPKM Level 3, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meyakini pertumbuhan Covid-19 di wilayahnya semakin melandai.

Setali tiga uang, kasus meninggal dunia akibat paparan corona pun terus berkurang. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan berdasar tren terkini, positivity rate pun mengalami perbaikan signifikan dibanding puncak lonjakan Covid-19 Juli silam. 

"Sekarang (positivity rate) sudah di bawah dua persen. Ya, kemarin kan dalam beberapa hari terakhir (tambahan kasus harian) kita konsisten di bawah 20. Bahkan, sempat hanya lima," terangnya, Minggu (19/9/2021). 

Baca juga: Jelang Berakhirnya PPKM Level 3, Cakupan Vaksinasi DIY Sentuh Angka 73 Persen

Baca juga: 5.000 Perusahaan di DI Yogyakarta Diminta Gunakan Aplikasi PeduliLindungi untuk Lindungi Pekerja

Benar saja, merujuk data dari Dinas Kesehatan setempat sepanjang pekan ini, hanya pada Selasa (14/9/2021), terjadi tambahan cukup mencolok, yakni 23 kasus.

Sementara satu hari sebelumnya, hanya bertambah lima kasus saja dan selebihnya selalu di bawah 20.

Heroe pun menegaskan, testing yang dilakukannya tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Yaitu, dalam setiap kasus yang ditemukan, sedikitnya 10-15 orang kontak erat, masuk ke dalam daftar testing.

Sehingga, ia memastikan tracing dilakukan sungguh-sungguh. 

"Kalau suatu daerah testingnya tinggi, namun kasusnya rendah, itu menggambarkan bahwa tingkat penularan yang ada di daerah tersebut memang rendah. Yang bahaya kan kalau kasusnya rendah, tapi testing juga rendah, di Kota Yogya tidak seperti itu," tandasnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi (TRIBUNJOGJA.COM/ Azka Ramadhan)

"Kota Yogya testing tetap tinggi, tracingnya otomatis juga tinggi. Mudah-mudahan, angka (pertumbuhan kasus) ini benar-benar bisa memberikan optimisme, bahwa seluruh warga menjalankan prokes dengan baik, sehingga tidak mudah terpapar," tambah Heroe. 

Terlebih, kasus kematian akibat Covid-19 di kota pelajar mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Sepanjang satu minggu belakangan, beberapa kali terjadi nol kasus kematian, yakni pada Senin (13/9/2021), Kamis (16/9/2021), hingga terakhir Sabtu (18/9/2021) lalu. 

"Laporan kita, mereka yang meninggal dunia di Kota Yogya, 80 persen berusia 50 tahun ke atas. Dari 80 persen itu, 80 persennya belum tervaksin," ujarnya. 

"Makanya, setelah vaksinasi dilakukan secara masif, itu banyak yang kena (Covid-19), tapi kondisinya tidak parah, sehingga terhindar dari kematian. Meski, masih ada yang meninggal walaupun sudah vaksin, terutama yang punya komorbid berat," imbuh Heroe. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved