Laporan BPPTKG Yogyakarta : Gunung Merapi Luncurkan 144 Kali Guguran Lava Selama Sepekan Terakhir

Laporan tersebut berdasarkan hasil pengamatan dan pemantauan sepanjang periode 11-16 September 2021 lalu.

dok BPPTKG
Pantauan Gunung Merapi yang dibagikan BPPTKG 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut Gunung Merapi meluncurkan 144 kali guguran lava selama sepekan terakhir.

Laporan tersebut berdasarkan hasil pengamatan dan pemantauan sepanjang periode 11-16 September 2021 lalu.

"Guguran lava teramati sebanyak 144 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 m," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida.

Baca juga: Update Gunung Merapi Minggu 19 September 2021: Ada Satu Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 2 Km Pagi Ini

Baca juga: Pemkab Sleman Dukung Langkah Penutupan Tambang Pasir Ilegal di Lereng Merapi

Pascarentetan erupsi tersebut, hasil amatan BPPTKG menunjukkan tak ada perubahan morfologi yang signifikan pada kubah Merapi.

Menurutnya, volume kubah lava barat daya saat ini adalah sebesar 1.550.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.854.000 m3 atau tak jauh berbeda dibandingkan pekan lalu.

Selain itu, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini juga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

PIJAR - Guguran lava pijar dari puncak Merapi terpantau dari Tunggularum, Turi, Sleman, Kamis (9/9/2021). Merapi masih berada di level III atau Siaga.
PIJAR - Guguran lava pijar dari puncak Merapi terpantau dari Tunggularum, Turi, Sleman, Kamis (9/9/2021). Merapi masih berada di level III atau Siaga. (AGUNG SUPRIYANTO/AFP)

Namun untuk intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi.

"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," sambungnya.

Dari hasil pengamatan itu, Hanik menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yakni berupa aktivitas erupsi efusif.

Status aktivitas masih ditetapkan dalam tingkat Siaga.

Sedangkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Tenggara–Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro, dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved