Curhatan Hanoko, Pemandu Wisata di Tamansari Yogyakarta yang Sudah Rindu Menanti Wisatawan
Sudah sekitar 2,5 bulan Hanoko beserta pemandu wisata lainnya tidak lagi mendongeng kepada wisatawan tentang sejarah bangunan Tamansari
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tak seperti biasanya, Hanoko, seorang pemandu wisata di Tamansari Yogyakarta berpakaian alakadarnya, saat dijumpai pada Jumat (17/9/2021).
Biasanya lelaki yang satu ini selalu mengenakan setelan necis, kombinasi celana kain dan baju formal lengkap dengan kartu identitas sebagai seorang pemandu wisata di Tamansari.
Maklum saja, pekerjaan Hanoko memanglah seorang pemandu wisata, sehingga ia dituntut harus menjaga penampilan supaya wisatawan merasa nyaman.
Berbeda dari hari-hari sebelum pandemi, pada Jumat siang ia terlihat sedang bersantai di kursi tunggu wisatawan, di obyek wisata Tamansari dengan rekan sesama pemandu wisata.
Baca juga: 3 Destinasi Wisata di DI Yogyakarta yang Diizinkan Gelar Uji Coba Buka
Baca juga: Kampung Wisata Tamansari Jogja, Perpaduan Potensi Seni, Budaya dan Heritage
Mereka terlihat saling melempar canda dan tawa, meski kini belum ada kepastian kapan obyek wisata Tamansari yang sudah bertahun-tahun menjadi sumber mata pencaharian para pemandu wisata itu kembali dibuka.
Para pemandu wisata di Tamansari itu nyaris terbiasa dengan keadaan yang lengang di kursi antrean loket.
Beronggok-onggok kartu antrean yang biasanya dibagi-bagikan ke wisatawan itu kini hampir tak tersentuh dan berdebu di meja pusat informasi wisata Tamansari.
Seorang penjaga berbaju merah yang pada Jumat siang betugas diobyek wisata itu juga terlihat sedang tertidur pulas di dalam kantornya.
Sudah sekitar 2,5 bulan Hanoko beserta pemandu wisata lainnya tidak lagi mendongeng kepada wisatawan tentang sejarah bangunan megah peninggalan raja di Yogyakarta itu.
"Sudah 2,5 bulan kami libur. Yang jelas kami merindukan dibukanya kembali wisata Tamansari. Ingin suasana seperti dulu bisa kami rasakan," katanya, saat ditemui di area Tamansari, Jumat siang.
Saat ini dirinya masih menanti kepastian kapan obyek wisata Tamansari dapat kembali dibuka.
Dia berharap, tanggal 20 September 2021 ini ada kabar baik yakni status PPKM Kota Yogyakarta bisa turun di level 2, sehingga obyek wisata dapat beroperasi kembali.
"Kalau dibukanya belum ada informasi resmi. Menurut kebijakan sekarang perpanjangan PPKM kan sampai tanggal 20. Nanti kalau tanggal 20 level turun kemungkinan dibuka lagi. Ya semoga saja," terang dia.

Hanoko mengaku menjadi salah satu pekerja yang ikut terdampak atas kebijakan PPKM yang diterapkan oleh pemerintah.
"Kami merasa ken! dampaknya karena kami tidak beraktivitas sebagai pemandu. Tapi ya tetap berangkat, lah di rumah tambah stress saya," imbuh lelaki berusia 65 tahun ini.
Kendati pihak pengelola obyek wisata Tamansari belum membuka operasional tempat bersejarah itu, namun diakui oleh Hanoko banyak dijumpai wisatawan yang berbondong-bondong ke sana.
Namun, kebanyakan dari mereka merasa kecewa saat mengetahui destinasi wisata Tamansari ternyata masih belum dibuka.
Ia berseloroh, dahulu dia memandu wisatawan dengan memberikan informasi sejarah Tamansari.
"Sekarang ya tetap memberikan informasi kalau Tamansari masih tutup. Tapi ya mereka tetap duduk-duduk di sini, ya sesekali minta tolong difotokan. Kalau ketemu orang baik ya saya dikasih Rp5 ribu," ungkap Hanoko.
Dulunya tempat mangkal Hanoko bukan di Tamansari, melainkan di Plataran Keben Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Antisipasi Kerumunan Pengunjung, Pengelola Obyek Wisata Tamansari Yogyakarta Terapkan Sistem Grup
Baca juga: Sejumlah Pengunjung Tamansari Yogyakarta Kecele Tidak Bisa Masuk
Di sana dia tetap menjadi seorang pemandu wisata, dengan menawarkan destinasi ke Tamansari.
Terhitung sejak dirinya pindah ke Tamansari sudah 4,5 tahun lamanya, dan sudah banyak pula wisatawan yang mendengar cerita sejarah Tamansari dari mulut Hanoko.
"Wah ya ratusan wisatawan sudah pernah tak antar berkeliling di Tamansari. Soalnya sejak pindah ke sini saya sudah 4,5 tahun," ujar pria asal Gondomanan, Kota Yogyakarta ini.

Selama 4,5 tahun bekerja sebagai pemandu wisata di Tamansari, beragam hal unik sudah sempat ia temui.
Ia sedikit bercerita, di antaranya pengalamannya dia memandu wisatawan seorang indigo.
Dalam perjalanan wisatanya, Hanoko diberitahu oleh wisatawan itu bahwa disalah satu sudut bangunan tua itu terdapat sosok ghaib yang sempat menampakan diri.
"Pengalaman uniknya ya kebetulan saya mengantar wisatawan Indigo. Katanya dia melihat sesosok makhluk disalah satu bangunan. Saya tenangkan dia, sudah gak akan ada apa-apa," jelas dia.
Sebagai pemandu wisata, ia pun mempercayai hal itu karena bangunan Tamansari sudah berusia sangat tua.
Dari pengalaman yang pernah dijumpai itu, Hanoko kini rindu menceritakan kembali sejarah bangunan bersejarah itu kepada wisatawan.
"Ya jelas rindu nercerita. Berbulan tidak bisa menceritakan sejaraah Tamansari, padahal itu kami menyebar ilmu baru yang harus disampaikan. Apalagi kalau dari luar Jogja, dari kalimantan, dia pasti akan menyalurkan pengalamananya ke teman-teman di sana, dan mereka akan berbondong-bondong ke sini lebih banyak," tutup Hanoko.
( tribunjogja.com )