Kabupaten Gunungkidul
PPKM Turun Level, Aktivitas Pasar di Wonosari Gunungkidul Mulai Meningkat
Peningkatan itu terlihat dari jumlah kendaraan yang datang hingga pembeli di area pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Turunnya level PPKM di Kabupaten Gunungkidul mulai dirasakan dampaknya pada aktivitas masyarakat.
Termasuk di pasar-pasar tradisional, yang sebelumnya sepi lantaran adanya pembatasan aktivitas.
Kepala Administrasi Pasar Kemantren Wonosari, Sularno mengatakan bahwa angka kunjungan ke pasar mulai meningkat, terutama di Pasar Argosari.
"Sekarang ini sudah hampir seperti saat sebelum penerapan PPKM," katanya ditemui pada Selasa (14/09/2021).
Baca juga: Tak Ada Kunjungan, Penjualan Bibit Amarilis Gunungkidul Anjlok
Sularno mengatakan peningkatan itu terlihat dari jumlah kendaraan yang datang hingga pembeli di area pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris.
Sebelumnya area ini yang paling terdampak saat Gunungkidul masih di PPKM Level 4.
Meningkatnya kunjungan juga berpengaruh pada geliat pedagang pasar.
Toko-toko yang sebelumnya ditutup karena sepi pembeli, kini kembali buka untuk melayani transaksi.
"Hanya tinggal satu sampai dua toko saja yang belum buka lagi saat ini," ungkap Sularno.
Ia menilai meningkatnya kunjungan ke pasar saat ini sebagai dampak tren penurunan kasus Covid-19 selama beberapa waktu terakhir.
Vaksinasi juga membuat masyarakat lebih percata diri.
Lantaran aktivitas pasar mulai menggeliat, potensi kerumunan kini jadi perhatian.
Sularno menyatakan masalah kerumunan ini tetap diantisipasi, termasuk kepatuhan protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Buat Kerajinan Dekorasi, Karya Warga Karangmojo Gunungkidul Tembus Pasar Nasional
"Tetap kami ingatkan lewat petugas hingga pengeras suara," katanya.
Nurliyah, pedagang pakaian di Pasar Argosari juga mengatakan pembeli mulai kembali berdatangan.
Seperti hari ini, ia sudah melayani pembelian pakaian dari beberapa pengunjung.
Meski sudah kembali ada pembeli, ia menilai peningkatan yang ada masih terbilang cukup rendah.
Sebab kondisinya belum sepenuhnya normal seperti sebelum PPKM atau bahkan masa pandemi.
"Ya pasti kamimaunya kembali normal, jadi sebagai pedagang kami juga diuntungkan," ujar Nurliyah.( Tribunjogja.com )