Dinilai Tepat jadi Panglima TNI, Ini Kelebihan Jenderal Andika Perkasa Menurut Arief Poyuono
Dinilai Tepat jadi Panglima TNI, Ini Kelebihan Jenderal Andika Perkasa Menurut Arief Poyuono
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Siapa jenderal yang akan diajukan oleh Presiden Jokowi untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI hingga saat ini belum ada titik terang.
Setidaknya ada tiga jenderal yang berpeluang untuk menjadi panglima TNI.
Ketiganya yakni KSAD Janderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yudo Margono dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.
Meski belum ada titik terang siapa yang akan diajukan ke DPR untuk menjadi Panglima TNI, sejumlah kalangan menyebut KSAD Jenderal Andika Perkasa memiliki peluang besar untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Salah satunya diungkapkan politisi Partai Gerindra Arief Poyuono.
Mantan Waketum Partai Gerindra tersebut menyebut Jenderal Andika Perkasa merupakan sosok yang tepat untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Menurutnya, Andika menjadi sosok yang loyal dan mengerti keinginan Presiden Joko Widodo.
"Dibutuhkan sosok yang tentu saja loyal, mengerti perintah-perintah presiden, dan juga untuk mendukung keberlangsungan pemerintahan Kang Mas Jokowi ke depan hingga 2024," kata Arief dalam keterangan yang diterima, Selasa (14/9/2021) seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews.com.
Menurut track record dari sisi loyalitas, kebersamaan dan tahu sama tahu dalam menjaga stabilitas keamanan negara serta sangat bisa diandalkan Presiden Jokowi, Arief mengatakan sosok Andika Perkasa yang paling pas untuk menduduki posisi Panglima TNI
Jenderal Andika Perkasa, dikatakan Arief, merupakan sosok yang paling mengerti dan pas untuk bisa menjalankan tiga perintah Presiden Jokowi kepada TNI.
"Pertama, prajurit TNI masa depan harus memiliki kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi baru serta menjunjung tinggi kemandirian strategis alutsista produk dalam negeri," katanya.
Kedua, Arief menyebut prajurit TNI tidak boleh lagi terjebak dalam ego matra.
"Presiden menegaskan, TNI harus mampu bersinergi dengan kementerian dan lembaga seperti Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Keamanan Laut (Bakamla)," ujarnya.
“Ketiga, prajurit TNI wajib menjaga kemanunggalan TNI bersama rakyat melalui operasi bakti dan program Tentara Manunggal Membangun Desa,” pungkas Arief.
Baca juga: Jadi Salah Satu Kandidat Panglima TNI, Ini Perjalanan Karir Jenderal Andika Perkasa Hingga jadi KSAD
Baca juga: Calon Panglima TNI, Komisi I DPR Masih Tunggu Surat Presiden hingga Muncul Nama KSAD Andika Perkasa
Sebelumnya, Ketua Komisi I Meutya Hafid memastikan pihaknya belum menerima surat presiden (surpres) terkait pergantian Panglima TNI.
Hal tersebut menjawab isu bahwa DPR telah satu suara menetapkan pilihannya pada KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagaimana yang dinyatakan Effendi Simbolon.
"Jadi kita belum menerima, belum ada surat," kata Meutya di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (13/9/2021).
Legislator Golkar itu pun berharap surpres tersebut bisa diterima pada awal November.
"Harus selesai di akhir November, berarti di awal November surat masuk itu masih bisa, Presiden masih memiliki waktu sampai awal November untuk menimbang siapa panglima yang beliau akan pilih" katanya.
Adapun pihaknya memahami jika Presiden Jokowi masih menimbang-nimbang soal nama pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kita berikan waktu yang cukup untuk presiden memutuskan siapa yang beliau anggap terbaik dalam kebutuhan, sesuai dengan kebutuhan bangsa tantangan bangsa saat ini,
dan juga tentu keyakinan beliau atas orang tersebut. Beliau panglima tertinggi jadi ini hak beliau sepenuhnya," pungkas Meutya. (*)