Kota Yogyakarta
Antisipasi Keramaian Weekend, Pemkot Yogya Terapkan Pemeriksaan Acak di Ruang Publik
Pemkot Yogyakarta telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan pada akhir pekan mendatang.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan pada akhir pekan mendatang.
Pasalnya, berkaca pengalaman dua weekend terakhir, wisatawan dari dalam dan luar DIY mulai membanjiri kota pelajar.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pada akhir pekan nanti, deretan objek wisata di wilayahnya belum beroperasi meski status PPKM sudah turun ke level 3.
Hanya saja, ia menyadari, tutupnya destinasi sama sekali tidak melunturkan niat pelancong untuk tamasya.
Baca juga: PPKM Level 4 Masih Bergulir, Kawasan Malioboro Mulai Bergeliat
"Semuanya saja, baik wisatawan ataupun warga kita yang melakukan perjalanan antar kota harus melengkapi dirinya dengan sertifikat vaksin, dan hasil swab negatif. Bisa PCR, maupun antigen," kata Heroe, Jumat (10/9/2021).
Ia pun memastikan, wisatawan yang tidak melengkapi diri dengan dua syarat yang terhimpun di dalam aplikasi PeduliLindungi tersebut, tidak akan bisa mengakses ruang-ruang publik di Kota Yogyakarta.
Pasalnya, mall, maupun pusat perbelanjaan, sudah menerapkan persyaratan itu.
"Untuk masuk dalam area publik tertentu, baik umum dan ekonomi, seperti mall, restoran, kafe, dan sebagainya, harus scan QR code PeduliLindungi. Jadi, sebelum berangkat, pastikan, siapkan dulu hal-hal tersebut," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Keramaian Malioboro, One Gate System Bakal Disimulasikan Akhir Pekan Depan
Di samping itu, Pemkot Yogyakarta juga siap mengerahkan personelnya guna melakukan pencegatan di sejumlah titik, untuk memeriksa kelengkapan syarat perjalanan.
Begitu juga, di destinasi wisata yang bersifat outdoor, seperti Malioboro, yang pekan lalu tampak diluberi turis.
"Yang di ruang publik dilakukan pemeriksaan secara acak. Seperti di kantong parkir, Malioboro. Kita harus pastikan, semua atiram perjalalanan itu benar-benar diterapkan semua pengunjung di Yogyakarta," katanya. ( Tribunjogja.com )