Kota Yogyakarta

Antisipasi Keramaian Malioboro, One Gate System Bakal Disimulasikan Akhir Pekan Depan

Melalui One Gate System, wisatawan yang masuk ke Kota Yogyakarta diwajibkan singgah lebih dulu ke Terminal Giwangan, untuk menjalani skrining.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com
Malioboro 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana mulai menerapkan skema One Gate System, atau sistem satu pintu masuk pada akhir pekan mendatang.

Hal tersebut, sebagai upaya untuk mengantisipasi keramaian kawasan Malioboro layaknya weekend kemarin. 

Wakil Wali Kota Yogayakarta, Heroe Poerwadi menuturkan, sesuai rencana, skema tersebut sejatinya baru diterapkan selepas berakhirnya massa PPKM nanti.

Sebagai informasi, melalui One Gate System, wisatawan yang masuk ke Kota Yogyakarta diwajibkan singgah lebih dulu ke Terminal Giwangan, untuk menjalani skrining menyeluruh. 

Baca juga: Wisatawan Luar Daerah Mulai Ramaikan Malioboro

Nantinya, pengecekan itu, mencakup sertifikat vaksinasi, maupun surat tanda bebas Covid-19, baik hasil PCR, atau antigen negatif.

Kemudian, bus yang sudah lolos skrining, memperoleh tanda khusus dari petugas, yang jadi syarat masuk objek wisata, dan tempat khusus parkir. 

"Jadi, one gate system sedang kita kaji, kita mungkin akan segera menerapkan, pada weekend, atau minggu-minggu depan ini, supaya kita bisa antisipasi kalau terjadi ramai-ramai seperti kemarin," katanya, Rabu (1/9/2021). 

Heroe mengakui, penyekatan yang mulai dilonggarkan di beberapa ruas jalan menuju Kota Yogyakarta, membuat  kawasan Malioboro kembali bergeliat.

Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 4, Ketua Pemalni: PKL Malioboro Hanya Minta Tetap Berjualan

Walau begitu, ia berdalih, sebagian besar pengunjung yang memadati Malioboro pekan lalu, adalah masyarakat lokal. 

Namun, ia tak menampik, terdapat beberapa rombongan wisatawan dari luar daerah yang berupaya masuk ke kota pelajar.

Hanya saja, Wawali memastikan, petugas tetap disiagakan untuk menginstruksikan putar balik. 

"Warga DIY itu yang memenuhi, meski ada beberapa, ya, rombongan (luar daerah), tapi mereka tidak bisa parkir di seputar Kota Yogyakarta, karena (TKP) Abu Bakar Ali, lalu Senopati dan Ngabean masih ditutup," ujarnya. 

"Sebetulnya, kalau pemeriksaan secara acak itu sekarang masih kita lakukan. Intinya, siapapun yang masuk ke Kota Yogyakarta, wajib membawa kartu vaksin dan hasil test nefatif Covid-19," lanjut Wakil Wali Kota. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved