Kabupaten Sleman

Hampir Separuh dari Rumah Penduduk di Sanggrahan Tergerus Jalan Tol

Ada 120 bidang tanah di padukuhan Sanggrahan, dari total 344 bidang tanah di Kalurahan Tirtoadi yang tergerus Tol Yogyakarta.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Gapura masuk Padukuhan Sanggrahan. Hampir separuh rumah warga di sana tergerus pembangunan jalan tol 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wilayah padukuhan Sanggrahan, Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman menjadi titik pertemuan dalam proyek pembangunan jalan tol Jogja - Bawen dan Jogja - Solo.

Titik pertemuan berada di tengah pemukiman warga.

Tak heran, banyak rumah - rumah penduduk yang terdampak. Jumlahnya mencapai hampir lima puluh persen dari populasi. 

Jogoboyo (Kasi Pemerintahan) Kalurahan Tirtoadi, Heky Prihantoro mengatakan, ada 120 bidang tanah di padukuhan Sanggrahan, dari total 344 bidang tanah di Kalurahan Tirtoadi yang tergerus dalam proyek pembangunan jalan tol Jogja - Bawen. Di mana 60 - 70 bidang berupa objek bangunan.

Lainnya lahan persawahan maupun pekarangan.

Baca juga: Kampung Miliarder di Sleman Hasil Ganti Rugi Tol Yogya-Bawen, Ini Pengakuan dan Cerita Warga

Jumlah tersebut belum termasuk bidang yang terdampak tol Jogja - Solo. 

"Jadi dampak tol di Sanggrahan ini mayoritas pemukiman. Hampir 50 persen rumah warga di padukuhan Sangrahan ini kena," kata dia, ditemui Minggu (5/9/2021). 

Rumah warga terdampak di Sanggrahan paling banyak ada di RT 3 dan RT 4.

Dari pantauan Tribunjogja.com di lokasi, sejumlah rumah saat ini sudah mulai dirobohkan.

Mereka, warga terdampak, memang diberi waktu 6 bulan setelah uang ganti rugi dibayarkan agar segera mengosongkan lahan.

Kesibukan untuk mengosongkan lahan sudah mulai dilakukan. 

Menurut Heky, banyak warga Sanggrahan tidak mau pindah kampung.

Setelah mendapatkan uang ganti rugi, mereka membangun rumah lagi di pekarangan sebelah kampung atau masih berada di Kalurahan Tirtoadi yang tidak terdampak tol.

Sebab, warga sudah hidup selama puluhan tahun, sehingga sulit untuk melepas kenangan dan sejarah. 

"Warga memang mendapatkan uang ganti rugi. Tapi mereka sudah lama tinggal di Sanggrahan. Sejarah dan kenangan itu yang tidak bisa dinominalkan," kata Heky yang juga menjabat sebagai Plt Dukuh Sanggrahan. 

Meskipun, sepengetahuan dirinya, ada juga keluarga yang dipastikan pindah ke luar daerah.

"Yang dipastikan pindah dari Tirtoadi, setau saya ada enam keluarga," kata dia. 

Baca juga: Kabar Terbaru Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Wilayah Sleman

Kampung Miliarder 

Uang ganti rugi pembangunan proyek tol Jogja - Bawen di Kalurahan Tirtoadi sudah dilakukan.

Heky mengatakan, pencairan dilakukan secara bertahap sebanyak 3 kali.

Pertama pada bulan Juni, Juli lalu Agustus.

Di padukuhan Sanggrahan, dari total 120an bidang, sebanyak 98 persen sudah pencairan ganti rugi. 

"Bisa dikatakan Sanggrahan ini kampung miliarder. Karena masing-masing warga terdampak bisa menerima satu milyar bahkan lebih," kata dia. 

Saat ini, hanya ada sekitar 10 bidang di sangrahan yang belum mendapat ganti rugi proyek tol Jogja - Bawen.

Sebabnya beragam.

Pemilik tanah berada di luar daerah.

Pada saat pencairan, ada juga yang meninggal dunia sehingga harus di-return berkas. 

"Ada juga beberapa warga yang belum mau ganti rugi. Karena spek ganti rugi rumahnya dirasa belum sesuai," kata Heky yang juga merupakan Satgas B (pemberkasan lahan) dalam proyek pembangunan jalan tol tersebut. 

Sekretaris Kalurahan Tirtoadi, Ridwan mengungkapkan, wilayah Tirtoadi memang cukup banyak bidang yang terdampak dalam proyek pembangunan jalan tol. Pembangunan tol Jogja - Bawen sendiri melintas di Lima Padukuhan di wilayah Tirtoadi.

Mayoritas objek yang terdampak adalah sawah dan pekarangan.

Ada dua padukuhan yang pemukimannya paling banyak terdampak jalan tol Jogja - Bawen. 

"Yaitu di Sanggrahan dan (padukuhan) Pundong III. Lainnya, mayoritas sawah dan pekarangan," kata dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved