TURUN DRASTIS, Tersisa 7 dari 105 Bed yang Terisi Pasien Covid-19 di Rusunawa Gemawang Sleman
Setelah dua bulan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penanganan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Setelah dua bulan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penanganan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman mulai menunjukkan kabar baik. Keterisian tempat tidur (bed) di sejumlah selter isolasi mengalami penurunan.
Data yang diterima Tribun Jogja, pada Jumat (3/9/2021) hingga pukul 15.00 WIB, selter rusunawa Gemawang di Sinduadi Mlati, bahkan hanya terisi 7 orang dari total 105 bed rawat umum yang tersedia.
"Rusunawa Gemawang bed terisi 7. Sisa bed ready 98. Keterisian Bed 6,54 persen," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD kabupaten Sleman, Makwan, Jumat siang.
Kondisi tak jauh berbeda juga ada di selter Asrama Haji. Dari 137 tempat tidur hanya terisi 14 orang dan 123 bed masih tersedia setelah 3 orang pulang dan 2 orang masuk.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Selter Isolasi Terpusat di Kota Yogyakarta Nyaris Tanpa Penghuni
Tingkat keterisian 10,22 persen. Sementara itu, di selter rusunawa UII tingkat keterisian saat ini hanya 10,14 persen. Di mana dari total 69 bed yang tersedia, terisi 7 orang dan tersisa 62 tempat tidur.
Di selter Asrama Unisa tersedia 78 tempat tidur. Saat ini terisi 3 orang dan masih tersedia 75 tempat tidur. Tingkat keterisian sebesar 3,85 persen. Kemudian, di selter rusun ASN PUPR (BBWSO) tingkat keterisian 27,21 persen.
"Terisi 37 dari total 137 bed yang tersedia. Masih tersedia 99 bed," jelas dia.
Di selter rusun Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ada 76 tempat tidur. Saat ini terisi 30 orang dan masih tersedia 46. Tingkat keterisian sebesar 39,47 persen.
Sementara itu, tingkat keterisian selter PIAT Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kalitirto, Berbah sebesar 34,21 persen setelah 51 orang pulang. Saat ini terisi 26 orang dari total 76 tempat tidur.
BOR RS Turun
Bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit juga mulai mengalami penurunan. Saat ini tingkat keterisian di angka 38 persen.
Padahal keterisian tempat tidur rumah sakit di Bumi Sembada sebelumnya sempat menyentuh angka 90 persen.
Kendati demikian, Plt.Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Cahya Purnama memastikan tidak akan buru-buru mengalihkan bed isolasi di rumah sakit menjadi bed biasa. Sebab angka kasus harian masih fluktuatif.
Baca juga: Dalam 3 Bulan Terakhir, Pemkot Yogyakarta Temukan 66 Warga Terpapar TBC di 3 Kecamatan
"Angka kejadian harian belum stabil, masih fluktuatif, naik turun. Kita tidak ingin terjadi lonjakan yang tiba-tiba kemudian rumah sakit kolaps. Sehingga mengantisipasi itu, alokasi bed isolasi covid-19 di rumah sakit tetap dipertahankan sebesar 40 persen, mengikuti sesuai KMK (keputusan menteri kesehatan)," katanya.
Penurunan BOR Isolasi membuat sejumlah rumah sakit di Sleman melakukan efisiensi tugas tenaga kesehatan.