Satpol PP DIY Temukan Ada Joki, Wisatawan Masuk Lewat Jalur Tikus

Ada kemungkinan wisatawan masuk di malam hari. Itulah mengapa akan dijaga 24 jam

Editor: Agus Wahyu
istimewa
ILUSTRASI - Embung Grigak di Pedukuhan Karang, Kalurahan Girikarto, Panggang, Gunungkidul, hasil kerjasama CCFI dan YOT 

"Jadi, memang harus kita siapkan dari sekarang ya, karena tidak mungkin pengunjung Malioboro langsung byuk gitu. Makanya, harus diatur," katanya, Rabu (1/9/2021).

Ia tidak memungkiri, saat ini, wisatawan baik dari DIY, atau luar provinsi, telah merasakan kerinduan yang mendalam untuk kembali mengunjungi Malioboro. Namun, karena situasinya masih PPKM, maka Ekwanto berharap agar wisatawan dapat menahan diri untuk sementara.

"Memang, kemarin (akhir pekan) ada peningkatan jumlah pengunjung, terutama pas malam Minggu itu, cuma masih sedikit. Rombongan dengan bus belum ada juga, karena parkirnya kan masih tutup, belum buka," katanya.

Lebih lanjut, Ekwanto menjelaskan, saat one gate system nanti diterapkan, bus yang sudah lolos skrining di Terminal Giwangan tetap tidak dapat serta merta masuk Malioboro. Sebab, bakal diterapkan pula pembatasan waktu kunjung dua jam dan tenggat parkir selama tiga jam saja.

"Sehingga, bus yang datang tidak bisa langsung turunkan penumpang. Bisa saja harus antre dulu untuk memasuki Malioboro. Jadi, kalau memang kondisinya pas ramai, rombongan bisa standby 30 menitan," terangnya.

"Setelah diizinkan masuk, pembatasan dua jam langsung berlaku begitu pengunjung scan barcode. Terus, nanti ada pemberitahuan dari petugas ya, melalui WA, ketika waktu kunjungan tinggal tersisa 10 menit. Jadi, diminta agar meninggalkan Malioboro," imbuh Ekwanto. (tro/aka)

Baca Tribun Jogja edisi Kamis 2 September 2021 halaman 01.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved