PSS Sleman

Kebutuhan PSS Sleman Musim 2021 Capai Rp 60 Miliar

Kebutuhan PSS Sleman musim 2021 ini senilai dua kali kontrak Luis Milla untuk Timnas Indonesia selama setahun.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Taufiq Syarifudin
Dirut PT PSS, Marco Garcia Paolo 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Marco Garcia Paolo mengatakan keikutsertaan PSS Sleman dalam BRI Liga 1 2021/2022 ini membutuhkan dana tak kurang dari Rp 60 Miliar.

"Kebutuhan tim untuk musim ini setara dengan nilai kontrak Luis Milla saat menangani Timnas Indonesia beberapa tahun lalu," kata Marco.

Jika ditelusuri, saat itu pelatih yang pernah meraih sukses di Timnas Spanyol U21 itu mendapatkan kontrak Rp 30 Milyar pertahun saat menjadi pelatih Timnas.

Meski berat, Marco dan rekan-rekan di manajemen PT PSS mengaku bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut.

Baca juga: Liga 1 Sudah Diputar, PSS Sleman Belum Latihan, Ini Komentar Marco Garcia

Ia juga telah memikirkan berbagai opsi untuk mendapat dana segar selain dari sponsorship.

"Dari sponsorship itu kita tidak bisa nutup semua," tegasnya.

"Kami tak bisa berpikir dengan cara-cara konvensional seperti musim-musim sebelumnya, karena sekarang kondisinya berbeda. Kami harus berpikir cara-cara lain," sambung dia.

Lebih jauh Marco memaparkan beberapa pos penghasilan klub saat ini cukup sulit untuk didapatkan.

Pasalnya kondisi kompetisi musim ini tidak berjalan ideal seperti musim-musim sebelumnya.

"Kami harus berpikir cara lain, selain pos itu. Karena pertandingan jelas digelar tanpa penonton, tak ada pendapatan dari tiket masuk, pendapatan dari sponsor pun tak begitu besar karena kondisi dan situasi saat ini. Kalau kami berpikir secara konvensional, akhirnya hanya ngeluh ke PSSI atau PT LIB," tambahnya.

Untuk itu PT PSS berupaya menghimpun dana dari pos lain dengan memaksimalkan peran digital yang bisa menjangkau lebih banyak pihak.

Baca juga: Daftar Pemain Asing PSS Sleman dari Waktu ke Waktu, Brasil Terbanyak

Serta menghimpun sponsor yang juga ingin terlibat dalam setiap kegiatan PSS.

Dalam hal ini, Marco mengakui telag belajar banyak dari klub promosi Liga Primer Inggris, seperti Brentford.

Dalam hal digital marketing, Brenford dinilainya ideal bagi marketing yang kekinian, bahkan melebihi klub-klub besar di Inggris.

"Saya belajar dari Brentford, mereka klub promosi, tapi digital marketingnya bisa mengalahkan tim-tim besar. Salah satunya, mereka bisa gandeng sponsor dalam memperkenalkan satu pemain baru," jelas Marco.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved