Yogyakarta
Pengurus BEM di Yogyakarta Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19
Mahasiswa siap turut berkontribusi satu di antaranya bersinergi bersinergi dengan pemerintah terkait program vaksinasi Covid-19.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan di Indonesia ini membuat sebagian besar mahasiswa mulai jenuh dengan kuliah daring.
Bagaimana tidak? hampir berjalan empat semester, kegiatan perkuliahan masih harus dilakukan secara daring.
Sebagian besar merasa kuliah daring kurang efektif.
Selain tak bisa bertatap muka di kelas, banyak kendala yang selalu dihadapi mahasiswa maupun dosen.
Seperti yang diungkapkan sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus di DIY.
Baca juga: GKR Indonesia Gelar Vaksinasi Bhineka Tunggal Ika, Sasar 2.000 Mahasiswa Luar DIY
Ketua BEM Nusantara DIY, Achmad Mubarok mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 kegiatan perkuliahan berlangsung hanya secara daring.
Menurutnya, kondisi itu dinilai tidak ideal untuk kegiatan pembelajaran mahasiswa.
"Kami minta untuk dipercepatnya kuliah offline karena sekali lagi saya sampaikan, kuliah daring itu sangat tidak efektif. Bukan kami menolak kuliah daring tapi memang seperti itu adanya," ujar Achmad.
Guna mendukung permintaan itu agar bisa segera direalisasikan, Achmad menyatakan mahasiswa siap turut berkontribusi satu di antaranya bersinergi bersinergi dengan pemerintah terkait program vaksinasi Covid-19.
Sehingga diharapkan, melalui percepatan vaksinasi Covid-19, perkuliahan secara tatap muka bisa segera dilaksanakan lagi.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Mahasiswa Dimulai, UPNVY Gandeng Kadin DIY dan BPD DIY
Di samping itu, ia pun mengaku siap memberikan edukasi dan sosialisasi kepada mahasiswa lain untuk segera mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Pemberian edukasi itu dinilai penting, sebab tidak semua mahasiswa saat ini bersedia untuk divaksin.
Bukan hanya agar perkuliahan tatap muka bisa segera digelar, namun percepatan vaksinasi juga diharapkan menjadi upaya untuk melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia, memulihkan perekonomian, dan mempercepat kembalinya kehidupan normal.
"Temen-temen ada kekhawatiran sendiri dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Mereka ingin daya tahan tubuh mereka lebih sehat dan bisa beraktivitas lebih cepat lagi karena syarat daripada berkegiatan offline itu harus adanya vaksinasi itu," terangnya.
Sementara itu, Ketua BEM ISI Yogyakarta, Arif Rahman Saleh berharap agar kampus agar bisa terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait.
Khususnya mengenai persoalan vaksinasi Covid-19 ini.
Baca juga: Percepat Vaksinasi Covid-19, Polres Bantul Gandeng Relawan Mahasiswa
"Kami menuntut kampus biar ada kolaborasi dengan pihak terkait maksudnya biar kesehatan itu terjadi karena adanya vaksinasi secara massal," ujar Arif.
Tujuannya agar antusiasme mahasiswa yang juga ingin mendapat vaksin itu bisa terpenuhi dengan baik sehingga nantinya dapat segera mengembalikan perkuliahan secara hybrid atau bahkan sepenuhnya tatap muka.
"Antusias yang lain temen-temen juga sadar bahwa divaksin pun tidak ada salahnya. Memang ada yang menolak vaksin itu dikembalikan ke yang bersangkutan," ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua BEM STIE Widya Wiwaha, Angkik Dwi Aryani yang menyebut bahwa ketika vaksinasi berjalan dengan lancar bukan tidak mungkin juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat.
Mobilitas juga diharapkan bisa kembali normal setelah herd immunity atau kekebalan bersama itu terbentuk. ( Tribunjogja.com )