Zulkifli Hasan Diundang Pertemuan di Istana, PAN Gabung Koalisi Pendukung Jokowi
Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan jajaran ketum dan sekjen parpol koalisi di Istana Negara untuk menyambut PAN sebagai 'sahabat baru'.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan jajaran ketua umum (ketum) dan sekretaris jenderal (sekjen) partai politik (parpol) koalisi di Istana Negara, Rabu (25/8) sore. Pertemuan itu digelar untuk menyambut Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai "sahabat baru" dalam koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pada pertemuan itu, PAN diwakili oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno. Adalah Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate, yang menyampaikan informasi tersebut di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Mulanya, Johnny menyampaikan siapa saja yang hadir dalam pertemuan di Istana Negara. "Ada tujuh ketua umum dan tujuh sekjen," bebernya.
Johnny kemudian merinci nama-nama yang hadir, mulai Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri; Ketum Partai NasDem, Surya Paloh; Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Ketum PKB, Muhaimin Iskandar; Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; serta Ketum PPP, Suharso Monoarfa.
”Dan ketujuh, sahabat baru koalisi, yakni Ketum PAN, Bapak Zulkifli Hasan, dan Sekjen Bapak Eddy Soeparno. Mereka sahabat baru kami dalam koalisi," ungkap Johnny.
Kabar bahwa PAN masuk koalisi pemerintah dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi. Ia mengonfirmasi bahwa status PAN saat ini adalah parpol pendukung pemerintahan Jokowi.
"PAN, sejak kepemimpinan Bang Zul (Zulkifli Hasan), telah menegaskan sebagai parpol pendukung pemerintah. PAN ikut koalisi," kata Viva saat dikonfirmasi wartawan.
Ia menambahkan, undangan Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno ke Istana Negaramempertegas bahwa PAN menjadi parpol koalisi. Di lain sisi, kehadirananggota baru di koalisi pendukung pemerintah tak serta merta membuat Jokowi melakukan reshuffle untuk memberikan jatah kursi kabinet kepada PAN.
Johnny menyebut, kondisi sekarang masih pandemi Covid-19 sehingga tak ada pembicaraan mengenai reshuffle. "Kami membicarakan bagaimana kegotongroyongan dalam politik. Kami membahas demokrasi dan musyawarah dalam kegotongroyongan untuk Indonesia," tegasnya.
Menurut Johnny, kehadiran PAN di koalisi akan memperkuat dan memperkaya gagasan-gagasan serta ide-ide baru guna melanjutkan pemerintahan dan mengisi demokratisasi Indonesia.
Kehadiran PAN, kata Johnny, melebarkan kegotongroyongan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. "Tentu, sebagai sahabat baru dalam koalisi, PAN menyampaikan pandangan-pandangan. Apalagi, Pak Zulkifli adalah mantan Ketua MPR," katanya.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, juga mengatakan bahwa kehadiran PAN dalam pertemuan di Istana Negara membuktikan bahwa gotong royong dalam kehidupan berbangsa tetap dikedepankan. Ia berujar, kehadiran PAN dalam pertemuan itu juga memberi energi positif.
”Kehadiran Pak Zulkifli Hasan dan Bung Eddy Soeparno semakin membuktikan bagaimana gotong royong dikedepankan," ujar Hasto dalam keterangan tertulis. (tribun network/fik/mam/dod)
Baca Tribun Jogja edisi Kamis 26 Agustus 2021 halaman 01.