Ternyata Pecatan TNI Ini yang Jadi Otak Teror KKB Papua di Yahukimo

Dalam beberapa waktu sebulan terakhir, teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Yahukimo meningkat.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
FOTO POLRES YAHUKIMO UNTUK TRIBUN PAPUA
DIBAKAR - Pembunuhan sadis diduga dilakukan anggota KKB di Yahukimo. Dua pekerja PT Indo Papua dibunuh dengan cara ditembak dan dibacok, lalu dibakar bersama mobil yang dikendarainya, Minggu (22/8/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - Dalam beberapa waktu sebulan terakhir, teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Yahukimo meningkat.

Bahkan teror yang dilakukan oleh KKB menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia dan beberapa anggota polisi dan TNI terluka.

Dari analisa yang dilaksanakan oleh tim gabungan TNI Polri, serangan yang dilakukan oleh KKB di Yahukimo dilakukan oleh orang-orang terlatih.

Satgas Nemangkawi pun berhasil mengidentifikasi sosok di balik serangan KKB Papua di wilayah Yahukimo adalah mantan anggota TNI yang membelot.

Adalah Senat Soll, sosok di balik teror KKB Papua di Yahukimo yang sudah menewaskan tiga orang selama periode Agustus ini.

Dikutip Tribunjogja.com, Senat Soll adalah pecatan anggota TNI pada 2018 lantaran terlibat jual beli amunisi senjata api di Kabupaten Mimika.

Dia membelot dan bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Merujuk pada Direktori Putusan pada Pengadilan Militer III-19 Jayapura, Senaf diadili secara in Absensia alias tanpa kehadiran terdakwa.

Putusan terhadap dirinya dibacakan pada Rabu, 26 Juni 2019.

Senaf saat itu tercatat sebagai prajurit TNI AD yang berdinas di Yonif 754/ENK dengan pangkat terakhir Prada.

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, Bunuh 2 Karyawan PT Indo Papua, Jenazah Dibakar Bersama Mobilnya

Baca juga: Kronologi Tiga Kali Kontak Tembak Satgas Nemangkawi vs KKB, Empat Personel Terserempet Peluru

Dalam beberapa waktu terakhir, KKB terus menebar teror di Distrik Dekai yang merupakan ibu kota Kabupaten Yahukimo.

Selama Agustus 2021, KKB telah menewaskan tiga orang warga dan melakukan sejumlah aksi pembakaran.

Dari kontak senjata yang terjadi pada Senin (23/8/2021), Faisal menilai para penembak dari KKB sudah terlatih.

"Kemarin (saat Satgas Nemangkawi) ditembaki itu kan tembakannya ngumpul, cuma karena kita pakai mobil armor jadi tidak tembus.

Tembakannya ngumpul artinya senjata terbidik semua dan yang gunakan sangat terlatih," Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Tribun-Papua.com.

Dikatakan, dari enam pucuk senjata api yang dipegang KKB Yahukimo, dua diantaranya adalah senjata jenis SS2 hasil rampasan anggota TNI pada 18 Mei 2021.

Faisal memastikan, saat ini KKB Yahukimo belum memiliki pemimpin dan hanya terdiri dari beberapa tokoh.

“Salah satu tokohnya adalah, Senat Soll, mantan anggota TNI yang melakukan disersi,” tukasnya.

Senat Soll adalah sosok yang dianggap aparat keamanan bertanggungjawab atas pembunuhan di Dekai pada 11, 20, dan 26 Agustus 2020.

Salah satu korbannya adalah, Hendry Jovinski yang merupakan Staf KPUD Yahukimo.

"Mereka memiliki tokoh-tokoh saja, tidak ada pimpinan, di situ ada Tenius Gwijangge, Temianus Magayang dan Senat Soll. Dalam 1-2 tahun ini mereka bergabung," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved