Pemkot Yogyakarta Pastikan Bantuan Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 Terdistribusi
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengaku belum dapat menggelontorkan anggaran secara leluasa untuk bantuan bagi anak-anak yang kehilangan
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengaku belum dapat menggelontorkan anggaran secara leluasa untuk bantuan bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya akibat paparan Covid-19 di wilayahnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menuturkan, Pemkot kini, masih menanti pengesahan APBD Perubahan 2021, yang tengah dibahas bersama legislatif.
Menurutnya, skema bantuan bagi anak-anak yang terdampak pandemi telah tercakup di dalamnya dan bakal didistribusikan.
Baca juga: Harga Cabai Anjlok, Petani di Sleman Pilih Bagikan Hasil Panen Secara Gratis
"Nanti, kalau anggarannya sudah diketok (ditetapkan), ya, langsung kita jalankan," tandasnya, Kamis (26/8/2021).
Heroe menyampaikan, sebelum APBD Perubahan 2021 ditetapkan, pihaknya belum memiliki payung hukum yang jelas untuk menggelontorkan bantuan.
Akan tetapi, Pemkot tetap menempuh berbagai cara, agar anak yang mendadak yatim, piatu, bahkan yatim piatu, bisa tersentuh.
"Selama kita belum punya aturan yang baku, kita coba gunakan beberapa bantuan sosial yang bisa kita salurkan. Terus, beberapa dari mereka, memang sudah masuk dalam kerangka bansos yang sudah ada itu," cetus Wawali.
Baca juga: Lebih dari 50 Persen Orang di DI Yogyakarta Telah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama
"Tapi, kita ingin menambah (sasaran), tidak hanya yang masuk dalam KMS atau DTKS saja. Harus ada tambahan, karena dalam kasus ini, ya, memang ada sesuatu yang harus disentuh oleh Pemkot, supaya lebih rata," katanya.
Oleh sebab itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut berupaya menggandeng berbagai pihak untuk menanggulangi permasalahan ini.
Sembari menunggu APBD Perubahan 2021 resmi ditetapkan.
"Untuk mempercepat proses itu, kita libatkan beberapa korporasi dan lembaga sosial masyarakat. Jadi, mereka ikut berpartisipasi, bareng anggaran yang sudah ada, meski itu belum sebesar yang kita siapkan," terangnya. (aka)