Jelang Akhir Tahun, BRI Optimis Bisa Ikut Akselerasi Target 12 Juta Merchant Pengguna QRIS
Menjelang akhir tahun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) optimis pihaknya bisa ikut mengakselerasi target 12 juta merchant QRIS yang telah
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjelang akhir tahun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) optimis pihaknya bisa ikut mengakselerasi target 12 juta merchant QRIS yang telah dicanangkan bank sentral pada awal tahun 2021.
Diketahui, QRIS adalah Quick Response Code Indonesian Standard yang merupakan standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, akhir Juli 2021 ini, pengguna aplikasi e-banking BRImo sudah mencapai 11,7 juta tumbuh 86,7% year-on-year.
“Sementara jumlah merchant QRIS BRI itu sudah mencapai 500.000 merchant atau tumbuh 411%. Dengan fitur ini BRI optimis dapat mengakselerasi target yang sudah dicanangkan di awal tahun, yaitu 12 juta merchant QRIS di 2021," ujar Catur dalam acara Launching QR Pedagang BRImo, kemarin Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Mendikbud Ingin Sekolah Tatap Muka Digelar, Sri Sultan Hamengku Buwono X: Risikonya Terlalu Besar
Langkah BRI yang optimis ini mendapatkan dukungan dari Bank Indonesia.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati mengatakan, sejak 17 Agustus 2019 silam saat pertama kali diluncurkan, QRIS telah tersebar di 34 provinsi dan 408 kota/kabupaten seluruh Indonesia.
Adapun per 21 Agustus 2021, jumlah merchant QRIS telah mencapai hampir 9 juta merchant, di mana 85 persen di antaranya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Kemudahan ini sudah didapatkan banyak merchant, mulai dari pedagang kaki lima hingga pedagang di mal. Dengan kemudahan itu, lebih dari 80 juta masyarakat dapat melakukan pembayaran menggunakan QRIS," kata dia.
Fitria menjelaskan, transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya animo masyarakat berbelanja daring.
Pertumbuhan itu tercermin melalui transaksi digital banking, uang elektronik, dan QRIS.
Dikatakannya, transformasi digital ini merupakan langkah dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.
"Oleh karena itu diperlukan terobosan agar roda ekonomi terus berjalan, namun dengan tetap memenuhi protokol kesehatan. Salah satunya adalah dengan meminimalisir kontak langsung saat bertransaksi dengan memanfaatkan metode pembayaran digital nirsentuh yang juga direkomendasikan WHO," lanjutnya.
Baca juga: Kondisi Kejiwaan NA, Tersangka Sate Sianida yang Menewaskan Bocah di Bantul Layak Disidangkan
Direktur Konsumer BRI Handayani mengungkapkan, ada 500.000 merchant BRI yang memanfaatkan QRIS selama enam bulan belakangan.
Ia memprediksi, kebiasaan masyarakat yang mulai meninggalkan transaksi nontunai merupakan potensi untuk menyasar para pedagang dalam memanfaatkan QRIS.
Pihaknya berharap, peluncuran QR Pedagang BRImo bisa memberikan kemudahan bertransaksi para mitra dan kosumen.
"Tentu kita punya banyak cara untuk melakukan penetrasi karena kita tahu bahwa nasabah UMKM ini amat sangat besar, 80 persen nasabah kita adalah UMKM, dan tentu ini menjadi pasar sasaran untuk kita bisa meningkatkan transaksi berbasis QR ini," tandasnya. (ard)